Pabrik Mobil di RI Masih Ngarep Dapat Insentif Mobil Hybrid

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 August 2024 18:30
Toyota
Foto: dok All New Yaris Cross

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sudah memastikan bahwa insentif untuk mobil hybird batal diberikan tahun ini. Namun, Toyota menyebut bahwa pembicataan untuk insentif ini masih terus berlangsung.

"Pastinya kalau ke depan ada diskusi lain, kita tetap terbuka. Informasi terakhir tahun ini atau pemerintahan ini belum ada, jadi entah pemerintahan atau tahun depan, kita belum tahu, tapi kita tetap diskusi," kata Direktur Marketing Anton Jimmi Suwandy di Toyota Journalist Test Drive (JTD), Semarang, Rabu (28/8/2024).

Jika ada insentif maka segmen ini bakal lebih menarik para pabrikan untuk merilis kendaraan hybrid lainnya. Toyota pun membuka peluang bakal merilis mobil hybrid baru dengan harga miring yang bisa diterima pasar.

"Kan dulu hybrid harganya di atas Rp 500 juta, Zenix keluar di sekitar Rp 500 juta, kemudian Yaris Cross sekitar Rp 400 juta. Kita pengin ke depannya kalau bisa ada yang kompetitif lagi. Cuma kan ini butuh banyak persiapan, komunikasi, diskusi dengan prinsipal, karena ini segmen yang sangat besar di Indonesia. Jadi kita harus berhati-hati untuk memilih produk yang mana, timing yang tepat, dan lain sebagainya," ujar Anton.

Meski tanpa insentif pun, penjualan mobil hybrid kian ngebut belakangan ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester I-2024, penjualan mobil hybrid naik 49 persen secara tahunan dibanding tahun lalu menjadi sebanyak 25.807 unit. Selain itu, penyebaran penjualannya pun kian luas.

"Jadi tidak hanya jumlah, tapi penyebaran model hybrid sekarang sudah sampai Aceh hingga Papua. Jadi hampir seluruh pulau, provinsi di Indonesia sudah bisa tersentuh oleh produk hybrid," kata Anton.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali mengungkit insentif ini agar diberikan pada mobil hybrid. "Kami inginnya ada insentif walaupun insentifnya enggak bisa sebesar mobil listrik," ujar Agus di Gedung DPR RI, Senin (26/8/2024)

"Salah satu pertimbangan kenapa kita perlu mempertimbangkan insentif untuk mobil hybrid, kami tidak mau pabrikan mobil hybrid di Indonesia itu pindah," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Keliru! Ternyata Ini Hanya Mitos Mobil Hybrid, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular