Bahan Baku Bioetanol Terbatas, BPH Migas Dorong Hutan Tanaman Energi

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
31 January 2024 21:20
Infografis, Kenalan Sama Bioetanol, Jagoan BBM Ramah Lingkungan Pertamina
Foto: Ilustrasi bioetanol (Edward Ricardo/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) mendorong pembangunan hutan tanaman energi. Hal tersebut dilakukan guna mengatasi keterbatasan bahan baku dan produksi bioetanol di dalam negeri.



Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan program pengembangan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan campuran Bahan Bakar Nabati (BBN) bioetanol cukup penting. Terutama sebagai upaya pemerintah mencapai target net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Menurut dia, guna mengatasi persoalan bahan baku dan terbatasnya produksi maka pengembangan bioetanol bisa diperluas dengan membangun hutan tanaman energi. Sehingga sumber bioetanol tidak hanya mengandalkan sumber tetesan tebu atau molase.

"Kalau kita misalnya sekarang bisa membangun hutan untuk tanaman energi untuk memproduksi bioetanol, yang tidak confront dengan food dengan industri pangan, kita bisa mengembangkan bioetanol generasi kedua itu dari biomassa yang sangat banyak di Indonesia," kata Saleh dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, dikutip Rabu (31/1/2024).

Saleh mengatakan pihaknya bersama Pertamina dan Toyota sempat melakukan studi terkait pengembangan sumber bioetanol yang berasal dari rumput gajah. Adapun berdasarkan studi tersebut, potensi rumput gajah yang dimiliki Indonesia cukup besar.

Di samping itu, Indonesia juga masih memiliki pulau-pulau terluar dengan lahan yang masih kosong. Hal ini tentunya dapat dimanfaatkan untuk membangun hutan tanaman energi.

"Ini bisa kita manfaatkan bisa gunakan untuk meningkatkan nilai tambah value added-nya dengan menanam hutan tanaman energi baik itu untuk biomassa untuk co-firing PLN sebagai contoh maupun juga untuk fuel grade bioetanol ini," kata Saleh.

Dengan begitu, Saleh optimistis di tahun 2030, apabila pemerintah berkomitmen, maka ketahanan energi baik dari sisi kelistrikan maupun bahan bakar minyak (BBM) akan lebih terjamin.

"Apabila kita bisa mengembangkan bioetanol ini maka ketergantungan kita juga akan bahan bakar fosil jelas turun secara drastis, kita akan gunakan potensi domestik kita. Saya kira itu kenapa urgensinya kita diskusi bioetanol ini," ujarnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ajaib! Tebu Cs Disulap Jadi BBM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular