RI Punya 13 Industri Bioetanol, Cuma 2 yang Bisa Ngolah Jadi Bensin

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
08 July 2024 17:10
BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: BBM Pertamax Green (RON 95) PT Pertamina (Persero) di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (24/7/2023). (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia saat ini telah memiliki 13 industri bioetanol. Meski begitu, dari 13 industri tersebut hanya ada 2 pabrik bioetanol fuel grade yang digunakan sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan pihaknya masih berdiskusi mengenai program campuran bioetanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5% dulu atau 5%.

Namun yang pasti, dari 13 industri bioetanol yang ada saat ini, setidaknya hanya 2 industri yang baru memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grade.

"Nah ini kita ingin akselerasi industri juga, dari 13 industri bioetanol yang ada, hanya dua yang memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grid, yang lain adalah food grid," kata dia dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, dikutip Senin (8/7/2024).

Menurut Eniya, program campuran bioetanol untuk BBM sendiri sejatinya sudah ada. Namun sayang, sampai saat ini pencapaian masih nihil, padahal pada 2025 ditargetkan Indonesia sudah capai bioetanol 20%.

"Nah dari dulu program bioetanol ini sudah ada, regulasi di Kementerian ESDM sudah banyak, bahkan sampai 2025 harusnya kita sudah capai 20% bioetanol, tetapi sama sekali sampai sekarang nol," ujarnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Punya BBM Baru Dicampur Etanol, Ini Tanggapan ESDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular