Aset Jiwasraya Laku Rp1,9 Triliun, Kantor Sri Mulyani Rekor Lelang

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Kamis, 25/01/2024 18:20 WIB
Foto: Nasabah Jiwasraya yang tergabung dalam Forum Korban Jiwasraya melakukan aksi damai di Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta, Jumat, (11/9). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Lelang Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencetak rekor sejarah baru hasil lelang pada 2023 sebesar Rp 44,3 triliun. Terbesar berasal dari lelang aset kasus PT Asuransi Jiwasraya hingga aset pabrik dan kebun sawit di Riau.

Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan, lelah hasil aset kasus PT Asuransi Jiwasraya mencapai Rp 1,9 triliun. Lelang ini dilaksanakan Kejaksaan Agung untuk aset saham PT Gunung Bara Utama yang menjadi bagian kasus Jiwasraya.

"Kalau ditanya lelang apa di 2023 yang besar-besar, pertama dalam penegakan hukum dari Kejaksaan Agung. Ingat kasusnya Jiwasraya dalam penyitaan saham tambang batubara di Kalimantan Timur, Rp 1,9 triliun lakunya. Itu permohonan dari Kejaksaan Agung," kata Joko di gedung DJKN, Jakarta (25/1/2024).


Adapun lelang terbesar kedua berupa aset kebun dan pabrik sawit di Pekanbaru, Riau, juga menghasilkan pokok lelang Rp 1,9 triliun. Hasil lelang ini diperoleh pada 27 Desember 2023.

"Jadi tiga hari sebelum 2023 berakhir ada lelang hak tanggungan kebun kelapa sawit di Sumatra sebesar Rp 1,9 triliun," ujar Joko.

Joko mengatakan dua lelang tersebut memberikan kontribusi tebesar terhadap penerimaan lelang pada 2023 dengan total sekitar Rp 3,8 triliun sendiri.

Sementara itu, lelang yang nilainya di bawah itu, atau sekitar Rp 200-Rp 500 miliar, mayoritas berupa properti dan pabrik, meski ia belum mau memerincikan nama dan lokasi properti atau pabriknya. Namun, lelang properti dan pabrik itu menurutnya karena pailit.

"Lelang yang agak menurun di 2023 yaitu kepailitan. Soalnya di 2022, dari kepailitan ada Rp 2 triliun. Mudah-mudahan tidak banyak perusahaan yang dipailitkan," kata dia.

Selama 2023, Direktorat Lelang DJKN mampu mencatatkan hasil lelang sebesar Rp 44,3 triliun. Angka ini melewati target lelang 2023 sebesar Rp 33 triliun. Dari pokok lelang itu, yang masuk ke kas negara Rp4,58 triliun.

Dari nominal yang masuk ke kas negara itu, terdiri dari Rp 4,36 triliun tercatat sebagai penerimaan negara dari hasil bersih lelang Rp 3,06 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Lelang Rp 974 miliar, dan penerimaan pajak Rp 330 miliar. Sedangkan Rp 220 miliar berupa pajak daerah, yang tercatat sebagai pendapatan asli daerah.

"Tiap tahun juga meningkat sama seperti pokok lelang 2023. Capaiannya juga terbesar sepanjang sejarah lelang Indonesia yang selama 115 tahun, rupiahnya Rp 974,24 miliar, hampir Rp 1 triliun," tegas Joko.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Alkes Hadapi Tantangan Global dan Ketimpangan Regulasi