Top! Hasil Lelang Kantor Sri Mulyani Cetak Rekor Rp 44,3 T

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
25 January 2024 16:12
Gedung kemenkeu
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil lelang melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan di bawah kepemimpinan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pada 2023 menjadi yang tertinggi dalam sejarah lelang di Indonesia sejak 115 tahun lalu.

Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan, pokok lelang pada 2023 telah mencapai Rp 44,34 triliun, naik dari catatan pada 2022 sebesar Rp 35,23 triliun. Bahkan, telah naik drastis dari target yang ditetapkan untuk perolehan pokok lelang pada 2023 sebesar Rp 33 triliun.

"Hampir Rp 11 miliar lebih sedikit, jadi capaiannya sekitar 129%," kata Joko saat konferensi pers di kantor pusat DJKN, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Dari total pokok lelang itu, nilai bea lelang yang menjadi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada 2023 mencapai Rp 974,24 miliar, juga naik dari catatan pada 2022 sebesar Rp 849,84 miliar. Pada 2019, realisasinya pun hanya sebesar Rp 467,68 miliar.

"Tiap tahun juga meningkat sama seperti pokok lelang 2023. Capaiannya juga terbesar sepanjang sejarah lelang Indonesia yang selama 115 tahun, rupiahnya Rp 974,24 miliar, hampir Rp 1 triliun," tegasnya.

Lelang terbesar pada 2023 diperoleh dari barang-barang lelang yang tercakup ke dalam bagian lelang sukarela termasuk yang melalui pejabat lelang kelas 2 sebesar Rp 18,70 triliun, atau naik dari 2022 sebesar RP 13,21 triliun.

Kemudian, hasil lelang dari barang-barang yang termasuk ke dalam bagian barang yang ditetapkan dalam Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT) senilai Rp 11,78 triliun, atau naik dari catatan pada 2022 sebesar Rp 9,95 triliun.

Diikuti dari harta pailit sebesar Rp 1,82 triliun yang realisasinya turun dari 2022 sebesar Rp 2,01 triliun. Barang milik negara atau daerah (BMN/D) selain bea cukai sebesar Rp 748,5 miliar, atau turun dari realisasi 2022 sebesar Rp 879,11 miliar.

Dari lelang barang-barang hasil pengadilan Rp 414,63 miliar, naik dari 2022 sebesar Rp 378,63 miliar, dan BMN tegahan kepabeanan dan cukai senilai Rp 28,96 miliar, atau naik dari yang hanya Rp 790 juta.

Adapula yang berasal dari eksekusi pajak baik di tingkat pusat maupun daerah senilai Rp 13,55 miliar, atau turun dari 2022 sebesar Rp 25,3 triliun, lelang dari PUPN termasuk dari barang hasil sitaan BLBI Rp 31,84 triliun, naik dari 22 Rp 1,31 triliun, dan aset eks kelolaan PT PPA Rp 3,83 triliun atau turun dari 2022 Rp 7,38 triliun.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kemenkeu Target Pendapatan Lelang Rp 35 T di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular