Di RI Ribut Tesla Pakai Nikel atau LFP, Jadi Gimmick Marketing!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
25 January 2024 11:55
Tesla Tak Lagi Pakai Nikel, ESDM: Gimmick Marketing
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah mengungkapkan pemilihan bahan baku untuk baterai mobil listrik merupakan sebuah pilihan dari masing-masing pabrikan otomotif. Termasuk yang dilakukan oleh Tesla.

Hal itu merespon isu belakangan ini yang cukup kencang, mengenai produksi Tesla di China yang dianggap sudah tidak lagi menggunakan baterai berbasis Nickel-Mangan-Cobalt (NMC) melainkan baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP).

Menurut Agus, saat ini produksi Tesla di China tercatat masih menggunakan nikel sebagai salah satu komponen baterai mobil listrik. Alih-alih meributkan itu, Agus menilai penggunaan bahan baku baterai oleh Tesla sebetulnya lebih sekedar dari gimmick marketing.

"Tergantung OEM, Tesla mau pakai itu silahkan. Jadi kalau saya lihat lebih sekedar gimmick marketing juga sih. Jadi kita kok jadi ribut seperti ini," kata Agus dalam acara Energy Corner, CNBC Indonesia, dikutip Kamis (25/1/2024).

Agus membeberkan baterai berbasis LFP sejatinya bukan racikan baru. Baterai jenis ini sudah berkembang seiring dengan munculnya nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik. Keduanya pun dinilai mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Adapun jika baterai berbasis nikel mempunyai kandungan kepadatan energi (energy density) yang lebih tinggi, LFP mempunyai energy density yang lebih rendah. Sehingga membuat harga baterai berbasis LFP lebih murah dibandingkan dengan nikel.

"Kenapa mereka banyak LFP, karena dia gak punya nikel, punyanya lithium tapi density nya lebih rendah. NMC skala 4, LFP skala 2 sehingga dia tidak mampu menyimpan energi lebih banyak daripada MNC. Itu yang menyebabkan harganya lebih murah," ujar Agus.

Sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka menuding co-captain AMIN Thomas Lembong, melakukan kebohongan publik. Hal tersebut berkaitan dengan Tesla yang dianggap sudah tidak lagi menggunakan nikel sebagai bahan baku kendaraan listrik.

Memang, dalam sebuah acara Podcast, Tom Lembong menyatakan bahwa di pembuatan mobil Tesla di China khususnya untuk bahan baku baterai sudah tidak lagi memakai nikel melainkan LFP.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Benarkah Tesla Gak Pakai Nikel? Ini Fakta Sesungguhnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular