BKPM: Realisasi Investasi Q4 Tumbuh 16,2% Jadi Rp 366 Triliun

Jakarta, CNBC Indonesia - Realisasi investasi Indonesia sepanjang kuartal IV-2023 tercatat sebesar Rp 365,8 triliun atau meningkat 16,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi ini sukses mencetak serapan tenaga kerja 457,895 pekerja.

Dari total tersebut, realisasi penyertaan modal asing (PMA) mencapai Rp 184,4 triliun atau tumbuh 5,3% dibandingkan pencapaian kuartal yang sama tahun 2022. Adapun, realisasi penyertaan modal dalam negeri (PMDN) kuartal IV-2023 sebesar Rp 181,4 triliun, naik 29,9% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kemudian, dari total realisasi Rp 365,8 triliun, realisasi investasi di luar Jawa sebesar Rp 185 triliun dan realisasi di Pulau Jawa mencapai Rp 180,8 triliun pada kuartal IV-2023.

Jika dilihat secara sektor, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya mencetak realisasi investasi hingga Rp 54,4 triliun. Posisi kedua ada sektor pertambangan dengan realisasi investasi Rp 43,2 triliun.

Kemudian, sektor dengan investasi terbesar ketiga adalah transportasi, pergudangan dan telekomunikasi sebesar Rp 39,8 triliun. Posisi keempat dan kelima adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran Rp 31,5 triliun dan industri kimia dan farmasi Rp 28,2 triliun.

Dalam kesempatan ini, BKPM mengungkapkan realisasi investasi di sektor hilirisasi mencapai 109,4 triliun. Realisasi investasi terbesar di sektor ini masih dikuasai oleh smelter sebesar Rp 65,1 triliun, terutama dari nikel yang mencapai Rp 39,6 triliun dan tembaga sebesar Rp 22,9 triliun.

Secara wilayah, Jawa Barat masih menduduki urutan pertama sebagai daerah yang paling diminati baik PMA dan PMDN. Jawa Barat mengantongi US$ 2 miliar PMA dan Rp 28,2 triliun dari PMDN. Jika dilihat secara menyeluruh, Jawa Barat menorehkan realisasi investasi terbesar dengan perolehan Rp 57,4 triliun di kuartal IV-2023.