Ngeri! Badai PHK Ternyata Masih Lanjut di 2024, Ini Penyebabnya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Selasa, 23/01/2024 17:45 WIB
Foto: Banyak Pabrik di Jakarta yang Pindah, Ribuan Pegawai Terkena PHK. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tren pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali terjadi di awal tahun 2024 ini, terbaru menimpa sebuah pabrik ban di Cikarang hingga membuat 1.500 orang pekerja terkena PHK. Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam mengungkapkan bahwa hal itu terjadi karena perlambatan ekonomi dunia.

"Kita menghadapi perlambatan ekonomi sehingga persaingan tambah ketat karena market melambat dan mengecil. Yang tidak efesien akan menghadapi persoalan daya saing. Paling tidak tahun ini saja setiap perusahaan harus menaikkan produktifitas lebih dari 7% untuk mengabsorb kenaikan-kenaikan karena gaji, bahan baku, pelemahan rupiah dan lain lain," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/1/2024).

Berbagai faktor itu membuat perusahaan harus melakukan efisiensi, salah satunya melakukan PHK. Di sisi lain, ketika upaya efisiensi tersebut maksimal, cara terakhir harus dilakukan yakni menaikkan harga produknya.


"Kita terpaksa menaikkan harga padahal konsumen sedang kekurangan daya beli, akibatnya daya saing produk kita melorot dan ada kemungkinan order menurun," imbuhnya.

Menghadapi situasi itu, maka perlu dilakukan upaya signifikan dalam mengantisipasi kenaikan berbagai faktor seperti bahan baku dan kenaikan gaji.

Foto: Banyak Pabrik di Jakarta yang Pindah, Ribuan Pegawai Terkena PHK. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Banyak Pabrik di Jakarta yang Pindah, Ribuan Pegawai Terkena PHK. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

"Itulah kita harus berjuang menaikkan produktifitas perlu kerjasama management & pekerja termasuk pemerintah juga harus support," sebut Bob.

Kabar PHK di industri manufaktur mencuat setelah unggahan video PHK di PT Hung-A Indonesia viral. PHK itu disebut-sebut bakal 'menelan korban' sekitar 1.500 pekerja. Disebutkan, PT Hung-A Indonesia melakukan PHK atas ribuan pekerjanya karena akan menutup operasional mulai Februari 2024. Beredar kabar, pabrik ban asal Korea Selatan (Korsel) itu tengah berencana segera hengkang dari Indonesia dan Vietnam akan jadi lokasi baru untuk membangun pabriknya.

Ini jadi berita buruk pertama yang berasal dari sektor manufaktur RI di tahun 2024. Setelah tahun 2023 lalu, setidaknya ada 7.200-an pekerja jadi korban PHK di 36 perusahaan, baik karena tutup total, tutup hengkang atau relokasi, maupun efisiensi biaya. Data itu baru mencakup perusahaan tempat anggota KSPN bekerja, belum menghitung pabrik lain non-anggota gabungan serikat pekerja tersebut.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Aziz Pane, PT Hung-A sudah lama beroperasi di Indonesia dan tergolong sehat. Produksinya pun diakui cukup berkualitas.

"PT Hung-A itu asal Korea, sudah lama di Indonesia. Bahkan sebelum Hankook masuk. Dia memproduksi ban bias, untuk truk dan bus. Ekspornya bagus. Dan setahu saya PT Hung-A itu perusahaan yang sehat," kata Azis kepada CNBC Indonesia.


(fys/wur)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pengusaha Soroti 80 Ribu Koperasi Desa, Khawatirkan Hal Ini