Inflasi Singapura di Atas Ekspektasi, Harga Memanas Lagi?
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Singapura pada Desember 2023 tercatat sebesar 3,7% secara tahunan (year-on-year/YoY), naik dari realisasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,6% YoY.
Berdasarkan data yang dirilis badan statistik Singapura, Selasa (23/1/2024), inflasi itu juga berada di atas ekspektasi dan konsensus para ekonom yang memproyeksikan penurunan ke angka 3,5% YoY.
Kendati demikian, inflasi tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan laju inflasi dalam 2 tahun terakhir saat gelombang pandemi Covid-19 masih tinggi.
Secara bulanan (month-to-month/MtM), inflasi Singapura pada Desember 2023 tercatat sebesar 0,4%, berbalik dari deflasi 0,2% MtM pada bulan sebelumnya.
Adapun tingkat inflasi bulanan di Singapura rata-rata sebesar 0,21% dari 1961 hingga 2023, mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 4,8% pada Juli 1973 dan rekor terendah sebesar -1,9% pada Maret 1963.
Sementara itu, inflasi inti Singapura pada Desember 2023, yang tidak memperhitungkan harga bergejolak, tercatat sebesar 3,3% YoY, naik dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 3,2% YoY.
Inflasi inti itu juga lebih tinggi dari ekspektasi dan konsensus ekonom sebesar 3,1% YoY.
(luc/luc)