
Potret Kemenangan Donald Trump di Pemilihan New Hampshire
Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan atau primary Partai Republik di negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat (AS).

Donald Trump memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik di New Hampshire, AS, pada (23/1/2024). Kemenangan ini membuka jalan bagi mantan presiden AS untuk menjadi calon presiden resmi Partai Republik dan menantang kembali Presiden Joe Biden dalam pemilihan presiden AS. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Dilansir AFP pada Rabu (24/1/2024), Trump berhasil mengalahkan satu-satunya penantangnya, Nikki Haley, mantan Duta Besar AS untuk PBB, dalam pemilihan pendahuluan di New Hampshire untuk menentukan calon presiden Partai Republik dalam pemilihan presiden November mendatang. (REUTERS/Mike Segar)

Hasil pemilihan pendahuluan di New Hampshire pada Selasa (23/1) menunjukkan Trump memimpin dengan selisih 11 persen suara dari Haley. Menurut proyeksi Associated Press dengan 91 persen suara telah dihitung, Trump meraih 54,6 persen sedangkan Haley mendapat 43,1 persen suara. (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Suara dukungan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik akan diubah menjadi jumlah delegate yang akan menentukan kandidat capres dalam Konvensi Nasional Partai Republik. New Hampshire memiliki 22 delegate Partai Republik yang menjadi taruhannya. (REUTERS/Mike Segar)

Meskipun jumlah delegate yang diperebutkan relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara bagian lebih besar di AS, namun, menurut CBS News, hasil pemilihan pendahuluan di New Hampshire akan memiliki dampak signifikan terhadap dinamika persaingan dalam kontes capres Partai Republik selanjutnya. (REUTERS/Elizabeth Frantz)

Kemenangan Trump di New Hampshire itu semakin mengokohkan posisinya sebagai kandidat capres resmi untuk Partai Republik. Pekan lalu, Trump meraih kemenangan telak dalam kaukus Partai Republik di Iowa. (AP Photo/Matt Rourke)

Meskipun sudah memenangi dua negara bagian, Trump terus berpegang pada pesan-pesan beraliran sayap kanan, tanpa ada tanda-tanda berupaya menjangkau pemilih moderat yang mendukung Haley. Dia bahkan sempat menyebut AS sebagai "negara gagal" dan mengklaim bahwa para migran tanpa dokumen datang dari rumah sakit jiwa dan penjara. (REUTERS/Mike Segar)