Sempat Disinggung Gibran, Aksi Jokowi ini Bisa Cegah RI Kering Dolar
Jakarta, CNBC Indonesia - Calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka, sempat menyinggung salah satu kebijakan di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni pemanfaatan biodiesel 35% (B35), bioavtur, hingga bioetanol terbukti menekan angka impor minyak Indonesia.
"Seperti yang saya katakan tadi bioetanol, bioavtur, biodiesel. Sekarang sudah terbukti dengan adanya B35 dan B40 ini sudah mampu menurunkan nilai impor minyak kita, meningkatkan nilai tambah produksi sawit dalam negeri dan juga lebih ramah lingkungan," tutur Gibran dalam debat cawapres 2024, dikutip Senin (22/1/2024).
Gibran mengungkapkan itu saat menjawab pertanyaan dari panelis terkait bagaimana kebijakan Prabowo-Gibran untuk mengutamakan rendah karbon yang berkeadilan.
"Sekali lagi tantangannya di sini adalah mencari titik keseimbangan. Kita ingin menggenjot hilirisasi industri, tapi kita juga wajib menjaga kelestarian lingkungan," imbuhnya.
Seperti diketahui, biodiesel sendiri merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang diolah dari minyak sawit (CPO) untuk mensubstitusi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berasis fosil.
Dengan substitusi itu, Indonesia tercatat berhasil mengurangi angka impor dan menghemat keuangan negara.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan program pencampuran BBN jenis Biodiesel ke dalam minyak Solar sebesar 35% (B35) telah berdampak pada penghematan keuangan negara. Tak tanggung-tanggung uang negara yang bisa dihemat mencapai ratusan triliun rupiah.
Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut penghematan devisa negara dengan adanya program B35 tahun lalu telah tembus US$ 7,9 miliar atau Rp 122 triliun. Penghematan disebabkan adanya penurunan volume impor solar dan minyak mentah.
"Manfaatnya sendiri dari program ini seperti yang dipaparkan di tahun 2023, devisa bisa kita hemat sebesar US$ 7,9 miliar. Jadi kita bisa mengurangi importasi solar termasuk crude karena kita bisa campur dengan kita punya FAME," kata Arifin dalam konferensi pers, Senin (15/1/2024).
Oleh sebab itu, program mandatori biodiesel akan terus ditingkatkan. Mengingat penghematan yang didapat dari adanya program ini cukup besar.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi pemanfaatan B35 sepanjang tahun 2023 tercatat sebesar 12,2 juta Kilo Liter (KL). Adapun pada 2024 mendatang pemanfaatan B35 ditargetkan sebesar 12,5 juta KL.
"Mengenai biodiesel, 2023 ini diluncurkan B35 dan kemudian 2023 mencapai 12,2 juta KL dan ditargetkan 12,5 juta KL di 2024," ujarnya.
Seperti diketahui, setelah sukses menjalankan program B30 yakni campuran antara 30% fatty acid methyl ester (FAME) dan 70% BBM jenis solar, pemerintah juga baru saja merilis program B35 pada 1 Februari 2023 dengan alokasi mencapai 13,15 juta Kilo Liter (KL).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penerapan B35 ini selain menjadi angin segar bagi kemandirian sektor energi tanah air juga memiliki banyak manfaat atau keuntungan, salah satunya menghemat devisa sebesar US$ 10,75 miliar atau sekitar Rp 161 triliun pada 2023.
"Implementasi kebijakan B35 diharapkan dapat menghemat devisa sebesar US$ 10,75 miliar," ujarnya dalam acara peluncuran B35 'Energy Corner Special B35 Implementation' CNBC Indonesia, Selasa (31/01/2023).
Selain itu, program B35 juga dikatakannya dapat meningkatkan nilai tambah di industri hilir sawit sebesar Rp 16,76 triliun, dan juga mengurangi emisi gas rumah kaca tanah air sebesar 34,9 juta ton CO2.
(miq/miq)