Internasional

Laut Merah Makin Gila! AS Ngamuk Rudal Houthi Yaman Lagi, Gas Warning

sef, CNBC Indonesia
17 January 2024 05:50
Video saksi mata yang dirilis pada Jumat (12 Januari) menunjukkan awan asap besar di Hodeidah Yaman setelah Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan terhadap situs-situs yang terkait dengan gerakan Houthi sehari sebelumnya. (Tangkapan Layar Video Reuters)
Foto:Serangan AS ke kota Yaman sebagai balasan serangan Houthi ke kapal-kapal Laut Merah, 12 Januari (Tangkapan Layar Video Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi di sekitar Laut Merah makin menggila. Terbaru, dalam update Rabu (17/1/2024), Amerika kembali melancarkan serangan baru di Yaman Selasa waktu setempat.

Hal ini ditegaskan seorang pejabat Amerika, sebagaimana dimuat AFP. Serangan dilakukan pasca milisi Houthi yang kini menguasai negara itu, menyerang kapal Gibraltar Eagle yang berbendera Kepulauan Marshall dan sebuah kapal Yunani, Zografia, berbendera Malta.

"AS melakukan serangan pertahanan diri terhadap empat rudal balistik Huthi yang merupakan ancaman terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS," kata pejabat itu yang tidak mau disebutkan namanya.

Ini menandai serangan ketiga AS dalam waktu kurang dari seminggu ke Yaman. Serangkaian serangan Huthi dan balasan AS, termasuk Inggris, telah meningkatkan kekhawatiran akan melebarnya perang Israel-Hamas yang berkobar di kawasan.

Houthi sendiri berdalih serangannya sebagai protes terhadap perang Israel di Gaza. Mereka mengklaim menyasar kapal yang terkait Israel dan tak akan berhenti hingga serangan dihentikan dan bantuan diberikan ke warga Gaza.

Aksi Houthi tersebut mengganggu perdagangan di salah satu rute komersial maritim utama dunia itu. Laut Merah diketahui merupakan jalur 15% perdagangan dunia, tempat tersingkat pelayaran Asia ke Eropa dan sebaliknya, karena memotong melalui Terusan Suez di Mesir.

Sebelumnya, dalam update AFP Senin, Houthi menyerang sebuah kapal kargo milik AS dengan sebuah rudal. Gibraltar Eagle yang berbendera Kepulauan Marshall mengalami kebakaran di wilayah permukaan kapal.

"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman ... dan menyerang Gibraltar Eagle," tulis Komando Sentral AS (CENTCOM) dikutip di media sosial X.

"Kapal tersebut melaporkan tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan dan terus melanjutkan perjalanannya," tambahnya meski menyebut ada kebakaran.

Kapal Zografia, Yunani, dilaporkan mengalami serangan Selasa. Prusahaan manajemen risiko maritim Ambrey mengatakan kapal curah itu menjadi sasaran dan terkena dampak rudal saat transit di selatan Laut Merah menuju utara.

"Kapal tersebut, yang telah mengunjungi Israel sejak pecahnya perang di Gaza dan menuju ke Terusan Suez, mengubah haluan dan menuju ke pelabuhan setelah kejadian tersebut," kata Ambrey dimuat laman yang sama.

Sebuah sumber di Kementerian Kelautan Yunani menyebut Zografia berlayar dari Vietnam ke Israel. Kapal itu memiliki 24 awak.

"Zografia mengalami kerusakan terbatas... namun masih dalam kondisi yang dapat dinavigasi, dan melanjutkan perjalanannya", kata sumber menambahkan bahwa tidak ada korban luka di dalamnya.

Sementara itu, berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Swiss pada hari Selasa, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menegaskan negaranya berusaha menghentikan penyebaran konflik. Terasuk menciptakan kondisi untuk deeskalasi".

Pengiriman Gas Alam Cair Di-warning

Di sisi lain, Perdana Menteri (PM) Qatar mengatakan pengiriman gas alam cair (LNG) akan terpengaruh ketegangan di Laut Merah. Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap Yaman berisiko memperburuk krisis.

"LNG... sama seperti pengiriman pedagang lainnya. Mereka akan terkena dampaknya," kata Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada Forum, merujuk pada konflik dengan Houthi.

"Rute alternatif kurang efisien dibandingkan rute saat ini", tambahnya merujuk jalur lain, yang membuat kapal memutar ke Ujung Harapan, Afrika Selatan.

Mengutip AFP yang melansir Bloomberg, pada Senin setidaknya lima kapal LNG yang dioperasikan oleh Qatar telah berhenti dalam perjalanan ke Laut Merah. Raksasa Inggris Shell, sebelumnya telah tanpa batas waktu menangguhkan semua pengiriman melalui Laut Merah karena ancaman Houthi, sebagaimana dimuat Wall Street.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Biaya Logistik Naik Imbas Serangan Houthi Di Laut Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular