Internasional

7 Update Gaza! Perang Benar-Benar Meluas, 50 Roket Tembak Israel

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
16 January 2024 22:00
Kondisi bangunan yang hancur akibat serangan Israel di Jalur Gaza, Sabtu (13/1/2023). (REUTERS/Amir Cohen)
Foto: Perang Gaza (REUTERS/Amir Cohen)

Jakarta, CNBC IndonesiaPerang Gaza telah melewati hari ke-100. Namun konflik antara Israel dan kelompok Hamas Palestina tak kunjung berakhir.

Genosida besar-besaran di Jalur Gaza, bahkan terus terjadi. Perang pun meluas ke beberapa negara timur tengah lain.

Berikut perkembangan terkini dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (16/1/2024).

Jumlah Korban Tewas

Setidaknya 24.285 warga Palestina telah tewas sementara 61.154 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Data ini disampaikan Kementerian Kesehatan di wilayah kantong tersebut dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

Kementerian juga menambahkan sebanyak 158 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir. Di waktu yang sama, sebanyak 320 warga luka-luka.

Serangan Udara Bombardir Gaza Lagi

Dalam satu jam terakhir, muncul laporan tentang peningkatan tembakan artileri dan serangan udara di Jalur Gaza. Hal ini terus berlanjut sementara militer Israel ditempatkan kembali di Gaza utara, khususnya di bagian timur Beit Hanoun, serta Beit Lahia.

Pasukan Israel dilaporkan masuk lebih jauh ke kota Jabalia. Serangan udara juga terjadi di pusat evakuasi di lingkungan Daraj di timur Kota Gaza.

"Hal ini sangat memprihatinkan karena wilayah tersebut sebagian besar telah hancur tanpa adanya awak pertahanan sipil di lapangan dan tidak ada rumah sakit yang berfungsi sama sekali," muat Al-Jazeera dalam laporannya.

"Kecil kemungkinannya untuk mengeluarkan siapa pun yang terluka dan terjebak dari bawah puing-puing," tambah laporan tersebut.

Ribuan Warga Tepi Barat Ditahan

Menurut kantor berita Palestina Wafa, pasukan Israel menangkap puluhan warga Palestina yang bermukim di Tepi Barat (West Bank). Secara total, Israel telah menahan lebih dari 5.800 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober 2023.

Secara rinci hari ini sebanyak 16 orang di tahan di Hebron. Sementara enam orang, termasuk dua mantan tahanan, di Jenin

Dua orang ditahan di Qalqiliya. Lalu 11 orang, termasuk satu anak di bawah umur, ditahan di Ramallah.

Iran Bom Markas Mata-Mata Israel di Irak

Iran menyerang Irak dengan mengirimkan rudal. Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa serangan militer Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza dapat menyebabkan eskalasi regional yang lebih luas.

Iran mengatakan pihaknya meluncurkan rudal balistik ke sasaran-sasaran di Irak untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanannya serta untuk melawan terorisme. Serangan tersebut dikatakan menyasar markas mata-mata Israel, yang bereda di wilayah otonomi husus, Kurdi.

"Iran menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.

"Namun pada saat yang sama menggunakan "ak yang sah dan sah untuk mencegah ancaman keamanan nasional," ujarya lagi.

"Setelah musuh salah perhitungan dengan menargetkan Republik Islam, Iran membalas dengan kemampuan intelijennya yang tinggi dalam operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap markas besar pelakunya," tambahnya.

Dalam serangan itu setidaknya empati orang tewas. Salah satunya pengusaha jutawan Kurdi Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya.

Sementara itu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa serangan Iran di Irak utara pada hari Senin "merusak stabilitas Irak". AS mengaku mengecam keras hal itu.

"Kami menentang serangan rudal Iran yang sembrono," kata Matthew Miller.

"AS mendukung upaya Pemerintah Irak dan Pemerintah Daerah Kurdistan untuk memenuhi aspirasi rakyat Irak," tambahnya.

Laut Merah Makin Membara

Situasi Laut Merah makin ngeri. Wilayah 15% perdagangan internasional itu kini semakin panas karena makin masifnya serangan Houthi seiring serangan Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Yaman akhir pekan lalu.

Dalam update AFP, Selasa, Houthi menyerang sebuah kapal kargo milik AS dengan sebuah rudal Senin waktu setempat. Gibraltar Eagle yang berbendera Kepulauan Marshall mengalami kebakaran di wilayah permukaan kapal.

"Militan Houthi yang didukung Iran menembakkan rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman ... dan menyerang Gibraltar Eagle," tulis Komando Sentral AS (CENTCOM) dikutip di media sosial X.

"Kapal tersebut melaporkan tidak ada korban luka atau kerusakan signifikan dan terus melanjutkan perjalanannya," tambahnya meski menyebut ada kebakaran.

Perlu diketahui Houthi memang telah beberapa bulan melancarkan serangan ke kapal-kapal di Laut Merah. Milisi itu beralasan ini sebagai bentuk protes atas serangan Israel ke Gaza.

Houthi menyinyalir kapal-kapal yang diserang terkait Israel. Akibatnya beberapa perusahaan pelayaran besar telah menghindari jalur menuju Terusan Suez itu, dan beralih ke Ujung Harapan di Afrika Selatan, guna menuju Eropa.

Ini dikhawatirkan menambah biaya logistik yang berujung pada kelangkaan barang dan kenaikan harga di kosumen. Menurut Institut Ekonomi Dunia Kiel Jerman, saat ini, sekitar 200.000 kontainer diangkut melalui Laut Merah setiap hari, turun dari sebelumnya, 500.000 per hari pada bulan November.n

Hal ini kemudian membawa AS dan sekutu masuk dengan membuat koalisi khusus "Operation Prosperity Guardian". Koalisi ini terdiri dari 20 negara yang berkomitmen untuk membela pelayaran internasional dan mencegah serangan Houthi di Laut Merah.

Beberapa kali ketegangan terjadi antara Houthi dan koalisi AS tersebut. Jumat, AS dan Inggris tiba-tiba menyerang beberapa kota di Yaman dengan alasan memberi Houthi konsekuensi atas tindakan di Laut Merah.

"Houthi melakukan operasi militer yang menargetkan kapal Amerika di Teluk Aden dengan menggunakan sejumlah rudal angkatan laut yang sesuai," kata juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, sesaat setelah serangan.

Perang Melebar ke Lebanon

Perang sepertinya melebar ke Lebanon. Militer Israel mengatakan pasukan khusus mereka menjalankan misi di wilayah Ayta al-Shab di negeri itu.

"Pasukan khusus menyerang untuk menghilangkan ancaman di daerah tersebut," kata militer Israel.

Namun tidak disebutkan apa target spesifik operasi tersebut atau apakah operasi tersebut berhasil. Pesawat Israel juga menyerang peluncur rudal anti-tank di Lebanon selatan milik kelompok Hizbullah yang didukung Iran.

50 Roket Gaza Bombardir Israel

Di sisi lain, lebih dari 50 roket telah diluncurkan dari arah Gaza menuju kota Netivot. Kota itu sekitar 15 km (9,3 mil) dari perbatasan.

Times of Israel dan media Israel lainnya melaporkan bahwa ini mungkin merupakan serangan roket terbesar dalam beberapa minggu terakhir. Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan sebuah bangunan di Netivot rusak parah pasca serangan tersebut.

Pemerintah kota di kota tersebut mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa ada dampak roket. Namun melaporkan tidak ada korban jiwa.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Update Perang Gaza: Korban Tewas Tembus 27.900, AS Warning Israel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular