Foto Internasional

Detik-Detik Iran Bombardir Markas Mata-Mata Israel

Reuters, CNBC Indonesia
Selasa, 16/01/2024 15:05 WIB

Setidaknya empat orang tewas dan enam terluka dalam serangan ke markas mata-mata Israel itu.

1/5 Suasana pasca serangan rudal Pengawal Iran di Erbil, Irak, Selasa (16/1/2024). (REUTRERS)

Asap terlihat mengepul tinggi sesaat setelah sebuah rudal jatuh di dekat Erbil, wilayah otonomi Kurdistan di Irak, Senin malam waktu setempat atau Selasa (16/1/2024) dini hari waktu RI. (REUTERS)

2/5 Suasana pasca serangan rudal Pengawal Iran di Erbil, Irak, Selasa (16/1/2024). (REUTRERS)

Pasukan elit Teheran, Garda Revolusi Iran (IRGC) mengaku bertanggung jawa atas serangan itu. Militer Iran mengaku serangan dilakukan ke markas mata-mata Israel. (REUTERS)

3/5 Suasana pasca serangan rudal Pengawal Iran di Erbil, Irak, Selasa (16/1/2024). (REUTRERS)

Serangan tersebut terjadi di tengah kekhawatiran eskalasi perang antara Israel dan kelompok Islam Palestina, Hamas, di Gaza, yang dimulai sejak 7 Oktober. Israel juga terlibat saling serang dengan proksi Iran di kawasan itu, baik Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. (REUTERS)

4/5 Suasana pasca serangan rudal Pengawal Iran di Erbil, Irak, Selasa (16/1/2024). (REUTRERS)

Terlihat pasukan bersenjata mengamankan situasi setelah serangan terjadi. Saat serang rudal itu terjadi, diketahu banyak kendaraan yang masih terlihat berlalu-lalang melintasi jalan yang tak jauh dari lokasi kejadian. Mengutip AFP setidaknya empat orang tewas dan enam terluka. Partai Demokratik Kurdi juga mengatakan salah satu pebisnis ternama Kurdi, Peshraw Dizayee, juga di antara mereka yang tewas. (REUTRERS)

5/5 Suasana pasca serangan rudal Pengawal Iran di Erbil, Irak, Selasa (16/1/2024). (REUTRERS)

Iran sendiri memang telah bersumpah membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota IRGC bulan lalu. Termasuk seorang komandan senior IRGC yang pernah menjabat sebagai penasihat militer. Perdana Menteri (PM) Kurdi Irak Masrour Barzani mengutuk serangan terhadap Erbil, menilai ini sebagai "kejahatan terhadap rakyat Kurdi". AS pun mengecam serangan di Irak dan menyebutnya "sembrono", apalagi di dekat pemukiman konsulat AS. (REUTRERS)