Gawat! Impor LPG RI Tembus 6 Juta Ton/Tahun, Ini Strategi ESDM

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 15/01/2024 18:10 WIB
Foto: Liquefied Petroleum Gas (LPG) bersubsidi tabung 3 kilogram (kg) di pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina di Kawasan Jakarta, Selasa (2/1/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi untuk menekan impor LPG yang terus meningkat. Salah satunya dengan mengupayakan interkoneksi pipa transmisi gas bumi antar pulau.

Menteri ESDM Arifin Tasrif membeberkan kehadiran proyek interkoneksi gas antar pulau diharapkan dapat mengurangi beban negara dalam mengimpor LPG 3 kg. Terlebih impor LPG Indonesia saat ini berkisar di level 5-6 juta ton per tahun.

Menurut dia, dengan adanya interkoneksi gas ini diharapkan suplai gas bumi yang terdapat di beberapa wilayah kerja migas dapat disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan gas. Selain itu, diharapkan dapat suplai gas ini dapat terkoneksi dengan proyek jaringan gas (jargas) rumah tangga.


"Jaringan gas ini sangat diperlukan karena di banyak negara banyak memanfaatkan gas alam untuk sumber energi rumah tangga. Kenapa harus kita lakukan karena kita harus hemat devisa impor LPG kita 5-6 juta ton per tahun," kata dia dalam Konferensi Pers Capaian Sektor ESDM tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024, Senin (15/1/2024).

Selain menghemat devisa, penggunaan jargas untuk rumah tangga juga dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan sumber energi yang cukup praktis. Pasalnya, jargas berbeda dengan tabung LPG 3 kg, ketika habis gasnya harus mencari penggantinya.

"Tidak lagi harus gotong gotong tabung 3 kg, cukup dia buka keran sudah menyala lah dapurnya itu ini yang kita upayakan dengan adanya infrastruktur ini walau sekarang sudah ada segera kita dorong jaringan gas itu masuk ke konsumen," kata dia.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek "Tersembunyi" Jika RI Tambah Impor LPG & Minyak Mentah AS