Pecah Rekor! Produksi Batu Bara RI di 2023 Tembus 775 Juta Ton

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
15 January 2024 14:21
Pekerja membersihkan sisa-sisa batu bara yang berada di luar kapal tongkang pada saat bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemerintah Indonesia berambisi untuk mengurangi besar-besaran konsumsi batu bara di dalam negeri, bahkan tak mustahil bila meninggalkannya sama sekali. Hal ini tak lain demi mencapai target netral karbon pada 2060 atau lebih cepat, seperti yang dikampanyekan banyak negara di dunia. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa produksi batu bara RI sepanjang 2023 telah mencapai 775 juta ton, naik 13% dibandingkan realisasi produksi pada 2022 yang mencapai 687 juta ton. Hal ini juga sekaligus menandakan produksi batu bara tertinggi sepanjang masa.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, capaian produksi batu bara pada 2023 ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 695 juta ton.

Dari realisasi produksi batu bara sebesar 775 juta ton, pemanfaatan untuk domestik tercatat mencapai 213 juta ton dan ekspor 518 juta ton.

"Produksi kita, realisasi produksi batu bara kita 2023 mencapai 775 juta ton dan kemudian dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan 213 juta ton dan ekspor 518 juta ton," ungkap Arifin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/01/2024).

Dia menyebut, tren konsumsi batu bara di dalam negeri juga terus meningkat, yakni dari 177 juta ton pada 2022 menjadi 213 juta ton pada 2023.

Begitu juga dengan ekspor terlihat meningkat menjadi 518 juta ton pada 2023 dari 465 juta ton pada 2022.

"Kita lihat sendiri ekspor batu bara kita juga meningkat, berdasarkan demand, pertama demand energi meningkat dan pasokan alternatif energi lain terganggu," ucapnya.

Adapun untuk target produksi batu bara di 2024 dipatok sebesar 710 juta ton, dengan kebutuhan batu bara untuk domestik (Domestic Market Obligation/ DMO) sebesar 181,28 juta ton.

"Pemanfaatan batu bara domestik makin tahun makin meningkat, trennya makin naik antara lain juga satu adanya demand listrik, dua yang juga merupakan adanya tambahan PLTU baru dari 35 Giga Watt (GW) yang masih berlangsung untuk diselesaikan," tuturnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Kaget, Produksi Batu Bara RI Sudah Tembus 626 Juta Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular