Studi Kelayakan LRT Bali Mau Rampung, Korsel Siap Suntik Dana?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal segera membangun transportasi massal Light Rail Transit (LRT) di Bali. Korea Selatan yang memegang proyek dengan Korea National Railways (KNR) yang melakukan Feasibility Study didukung pembiayaan grant dari Korea Exim Bank.
"FSnya sudah dimulai pada Januari 2023 lalu, dan kami targetkan studinya sudah selesai pada April 2024," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi usai bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Sangwoo Park dikutip Jumat (12/1/2024).
KNR yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik sebagai perusahaan kereta api di Korsel, dapat mendukung upaya penyelesaian FS sesuai tenggat waktu.
"Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Tapi kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik," ucap Budi Karya.
Jika FS sudah keluar, maka berbagai proses kelanjutan bisa dilakukan, termasuk nantinya dalam pembangunan konstruksi.
"Kami akan fokus untuk memulai pembangunan LRT Bali Tahap 1 yaitu dari Bandara Ngurah Rai hingga Central Park," ujar Budi Karya.
Terkait dengan pembiayaannya, pemerintah masih terus membahas berbagai skema antara lain memanfaatkan Official Development Assistance (ODA) Loan maupun Public Private Partnership (PPP).
"Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korsel kepada pihak Eximbank, KNR, dan pihak terkait lainnya, sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik," ujar Budi Karya.
(fys/wur)