
Anies Analogikan Transisi Energi dengan Bangun Jalan Tol, Kenapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden nomor urut 1, Anies R Baswedan mengingatkan agar transisi energi yang dilakukan di Indonesia harus dilakukan dengan rencana yang matang. Hal tersebut disampaikan dalam Dialog Bersama Kadin Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis malam (11/1/2024).
Anies menilai berbicara mengenai transisi energi, artinya meninggalkan penggunaan energi fosil menuju ke energi bersih. Karena itu, perlu dipikirkan kembali mengenai nasib para pekerja yang menggantungkan hidupnya selama ini dari pekerjaan di sektor non energi bersih.
"Jangan sampai transisi itu dikerjakan dan menjadi pelaku di sini lalu kehilangan mata pencaharian, kehilangan kehidupan, jadi transisi ini harus dipikirkan aspek transisinya dan aspek pelakunya," kata dia.
Menurut Anies, pengalaman pembangunan proyek jalan tol jangan sampai terulang lagi saat pemerintah menggenjot program transisi energi di dalam negeri. Dimana, proyek tersebut tidak mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan.
"Jadi pengalaman kita bangun jalan tol sepanjang pantura kita tidak memikirkan serius transisi dari non tol ke tol seluruh restoran mati seluruh hotel mati karena kita gak memikirkan transisi dari non tol ke tol," ungkap Anies.
Anies menyebut dalam menjalankan sebuah kebijakan, pemerintah seharusnya melibatkan berbagai macam stakeholder di dalamnya dalam penyusunan peta jalan. Sehingga hal tersebut dapat meminimalisir dampak yang akan ditimbulkan ke masyarakat.
"Menurut saya penyusunan roadmap-nya harus disepakati sama-sama dan negara punya komitmen internasional yang harus diterjemahkan menjadi regulasi yang konsisten kita tanda tangan paris agreement kita tanda tangan kemarin di COP terus kemarin di Dubai jadi kesepakatan itu semua harus diturunkan dalam bentuk regulasi," ujarnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Depan Kiai & Nyai, Anies Singgung Soal Kontrak Politik
