Di Depan Kiai & Nyai, Anies Singgung Soal Kontrak Politik

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
19 November 2023 11:30
Pasangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pengundian nomor urut Capres-Cawapres pada Selasa (14/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pasangan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pengundian nomor urut Capres-Cawapres pada Selasa (14/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon presiden Anies Baswedan bertandang ke ke sejumlah Kiai dan Bu Nyai kampung di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan itu, Capres nomor urut 1 tersebut mengungkit ada seseorang yang punya kontrak politik di Jakarta tapi tidak diteruskan.

Dalam kunjungannya, Prof Siti Zuhro sebagai perwakilan Bu Nyai di Kecamatan Dau ingin agar Anies menekan kontrak politik sebagai bukti komitmen kepada Kiai dan Bu Nyai di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang terkait dengan penuntasan kemiskinan khususnya di desa.

"Dalam menuntaskan kemiskinan, khususnya bagaimana masyarakat yang ada di daerah, butuh komitmen dan kontrak politik dari Pak Anies," kata Siti Zuhro di Atamimi Place mengutip Detikcom, Minggu (19/11/2023).

Kemudian Anies merespon bahwa semua kebijakan yang dilakukan harus berlandas pada unsur keadilan. "Keadilan itu bukan hanya diucapkan pada saat upacara, ketika Pancasila diungkapkan 'Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia' keadilan itu harus menjadi pegangan operasional penyusunan kebijakan," kata Anies.

Anies melanjutkan lebih jauh, selanjutnya akan muncul pertanyaan tentang bagaimana kebijakan yang dilakukan memenuhi unsur keadilan termasuk terkait dengan ketimpangan pendidikan hingga ekonomi antara Jawa dan luar Pulau Jawa.

"Pertanyaannya akan memenuhi unsur keadilan tidak, dan apa yang terjadi ketimpangan, ketimpangan antar kota-desa, ketimpangan antara pulau Jawa dan luar Jawa, ketimpangan antar wilayah dan ketimpangan antara sekolah negeri dan swasta, ketimpangan antar madrasah dan sekolah umum. Itu namanya ketimpangan," ujar Anies.

Selain itu, Anies lalu mengungkit saat dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta. Anies mengklaim pihaknya sudah menuntaskan semua janji politik di Jakarta yang totalnya yakni 23 janji.

"Apa yang harus dikerjakan, yang harus dibicarakan adalah komitmen politik di dilaksanakan. Kami di Jakarta punya 23 janji dan 23 janji telah dilaksanakan, kenapa 23 janji bukan program? Kenapa? karena janji adalah utang," tutur Anies.

Anies mengatakan 23 janji itu diterjemahkan dengan 150 program dan dikembangkan lebih dari 1.000 kegiatan. Di sinilah, Anies kemudian mengungkit ada seseorang yang masih punya kontrak politik di Jakarta tapi tidak diteruskan.

"Tentu dilaksanakan di Jakarta semua janji-janji. Bahkan ada yang punya kontrak politik kemudian tidak diteruskan di Jakarta, bagian kami yang meneruskannya Prof Zuhro, karena yang bersangkutan tidak lagi di Jakarta," pungkasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Video 'Ndasmu Etik' Prabowo, Anies Bilang Begini..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular