Ganjar Sebut Jika Batu Bara Disetop Agak Mengerikan!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
12 January 2024 10:35
Dituding Bermain Politik Uang, Ganjar Dilaporkan Ke Bawaslu
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden (Capres) RI nomor urut 3 Ganjar Pranowo buka-bukaan perihal transisi energi di Indonesia, khususnya berkaitan dengan pemakaian batu bara di dalam negeri dan juga untuk kegiatan ekspor.

Bagi Ganjar, komoditas batu bara menjadi salah satu yang unggul untuk mendukung perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, jika Indonesia menyetop pemakaian batu bara hal itu menjadi sesuatu yang mengerikan.

Ganjar mencatat, data ekspor Indonesia menunjukkan kalau batu bara masih menjadi salah satu komoditas yang jumlah ekspornya mendominasi. "Ekonomi kita kalau nggak salah kalau nggak coal (batu bara) yang dihilangkan (ekspor) agak mengerikan ya gambarnya, tapi ketika coal yang ditambahin, maka baru ya. Pssshhh.. naik," ujarnya saat Dialog Capres Bersama Kadin, dikutip Jumat (12/1/2024).

Sementara itu, menjawab pertanyaan perihal komoditas substitusi ekspor, Ganjar mengatakan bahwa Indonesia bisa mengunggulkan komoditas yang saat ini masih menjadi primadona yakni batu bara dan sawit.

Namun, dia mengatakan bahwa ada potensi pada komoditas lain yakni nikel. Ganjar menilai nikel Indonesia saat ini mulai diincar oleh pasar ekspor. "Bahan baku yang disubstitusi maka ketika kita bicara hari ini kalau kita punya salah satunya umpama yang 2 unggulan ya coal sama sawit ya sudah itu jadi anchor dulu. Sekarang lagi geser ke nikel. Lagi geser nih, lagi agak laku," tambah dia.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat capaian produksi batu bara RI sepanjang 2023 lalu telah melebihi target yang ditetapkan.

Berdasarkan data dari Minerba One Map Indonesia (MODI), Kementerian ESDM mencatat, per 31 Desember 2023 lalu Indonesia memproduksi batu bara sebesar 767,15 juta ton dari target produksi yang ditetapkan pada tahun 2023 sebesar 694,5 juta ton. Artinya produksi batu bara melebihi yakni realisasinya mencapai 110,46% dari target.

Dari realisasi produksi tersebut, sebanyak 402,25 juta ton diekspor atau lebih dari setengah jumlah produksi batu bara dalam negeri dikerahkan untuk ekspor.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Batu Bara Naik, PTBA Incar Potensi Pasar di Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular