
Chaos! Detik-Detik Stasiun TV Ekuador Diserbu Kelompok Bersenjata
Sejumlah orang bersenjata yang mengenakan penutup wajah menyerbu studio sebuah stasiun televisi publik di Ekuador.

Sejumlah orang bersenjata yang mengenakan penutup wajah menyerbu studio sebuah stasiun televisi publik di kota pelabuhan Guayaquil, Ekuador yang dilanda kekerasan narkoba. Berdasarkan rekaman siaran langsung, kelompok bersenjata itu menyandera beberapa jurnalis dan staf TV. (Photo by AFP)

"Jangan tembak, tolong jangan tembak," teriak seorang wanita ketika suara tembakan terdengar sementara para penyerang, yang membawa senapan dan granat, memaksa kru penyiaran TC yang ketakutan hingga terjatuh. (TC Television network via AP)

Polisi kemudian menuju ke lokasi kejadian. Polisi langsung menangani kejadian itu. "Unit Kepolisian Nasional di Quito dan Guayaquil telah diberitahu tentang tindakan kriminal ini dan sudah berada di lokasi kejadian," kata polisi dalam keterangan singkatnya kepada wartawan. (AP Photo/Cesar Munoz)

Siaran langsung terus berlanjut tanpa gangguan meskipun lampu di lokasi syuting padam. Sekitar 30 menit setelah orang-orang bersenjata muncul, polisi terlihat masuk. (AP Photo/Cesar Munoz)

Polisi mengevakuasi staf stasiun saluran televisi TC setelah sekelompok orang bersenjata menerobos masuk ke lokasi syuting saat siaran langsung. (AP Photo/Cesar Munoz)

Insiden ini terjadi ketika presiden baru Ekuador, Daniel Noboa (36) bergulat dengan mimpi buruk keamanan setelah kaburnya salah satu gangster paling terkenal di negara itu, Jose Adolfo Macias, yang dikenal sebagai 'Fito' dari penjara. (Photo by MARCOS PIN / AFP)

Noboa mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari pada hari Senin, termasuk di penjara-penjara yang terkenal kejam di Ekuador, dan memberlakukan jam malam. Sebagai tanggapan, para gangster menyandera beberapa petugas polisi. (AP Photo/Cesar Munoz)

Noboa terpilih pada bulan Oktober dengan janji memerangi kejahatan dan kekerasan terkait narkoba yang merajalela di negara Amerika Selatan tersebut - yang pernah dianggap sebagai benteng perdamaian, namun kini menjadi titik perhentian penting bagi perdagangan kokain yang menuju Amerika dan Eropa. (AP Photo/Cesar Munoz)