
Musim Tanam Mundur Efek El Nino, Ini Kata Mentan Soal Produksi Beras

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menjamin produksi beras untuk awal tahun ini bakal aman. Sebab, kata dia, penanaman terus dilakukan dan sampai saat ini masih terus berlanjut.
Amran mengakui, El Nino yang melanda RI sejak bulan Juli 2023 lalu menyebabkan musim tanam menjadi mundur. Seperti diketahui, El Nino adalah fenomena iklim di mana musim kemarau menjadi lebih ekstrem kering dan panas dibandingkan musim kemarau biasanya akibat anomali kenaikan suhu permukaan laut.
"Pertanaman mundur, jadi kita harus tingkatkan produksi. Kita melakukan percepatan tanam," katanya kepada wartawan usai Rapat Kabinet Paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/1/2024).
"Desember, Alhamdulillah dapat 1,5 juta hektare. Itu sudah di atas standar. Artinya panen di April itu aman," tambah Amran.
Untuk selanjutnya, Amran menambahkan, akan dilakukan penanaman dengan target 1,7 juta ha di bulan Januari ini, dan dilanjutkan di bulan Februari nanti.
"Intinya kita ingin aman pangan 3 bulan ke depan. Tidak boleh tanam di bawah 1 juta (ha) per bulan," ujarnya.
"Dulu yang terjadi waktu El Nino, tanam itu hanya 500 ribu hektare, separo saja yang berhasil. Pukulan El Nino banyak banget," kata Amran.
Produksi Beras Turun
Sebelumnya, Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 mengungkapkan, produksi beras RI pada tahun 2023 mengalami penurunan. Penurunan terjadi di hampir semua sentra produksi.
"Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan yang sebenarnya provinsi basis produksi beras mengalami penurunan produksi sepanjang tahun 2023 jika kita bandingkan dengan produksi tahun 2022," paparnya dalam tayangan di akun Youtube Kemendagri, Senin (8/1/2024).
Mengutip paparannya, BPS mencatat besaran produksi beras per pulau di Indonesia tahun 2023, yaitu:
- Sumatra: berkontribusi 20,95%
produksi turun 0,19% dibandingkan tahun 2022 menjadi 6,47 juta ton.
- Kalimantan: berkontribusi 4,03%
produksi turun 2,61% dibandingkan tahun 2022 menjadi 1,25 juta ton
- Sulawesi: berkontribusi 12,94%
produksi anjlok 6,28% dibandingkan tahun 2022 menjadi 4 juta ton
- Maluku dan Papua: berkontribusi 0,61%
produksi turun 1,64% dibandingkan tahun 2022 menjadi 0,19 juta ton
- Bali dan Nusa Tenggara: berkontribusi 5,52%
produksi naik 3,02% dibandingkan tahun 2022 menjadi 1,70 juta ton
- Jawa: berkontribusi 55,95%
produksi susut 2,18% dibandingkan tahun 2022 menjadi 17,28 juta ton.
Sehingga total produksi beras nasional tahun 2023 hanya sekitar 30,89 juta ton, anjlok 650-an ribu ton dibandingkan tahun 2022 yang tercatat mencapai 31,54 juta ton.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amran Sebut El Nino Menghilang Usai Sah Jadi Mentan Lagi
