Taiwan Mau Pemilu, Pergerakan Militer China Dipantau Ketat!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 December 2023 21:05
Supporters of Han Kuo-yu, Taiwan's 2020 presidential election candidate for the KMT or Nationalist Party, cheer with their national flag during a campaign rally in Taipei, Taiwan, Thursday, Jan. 9, 2020. Taiwan will hold its presidential election on Jan. 11. (AP Photo/Ng Han Guan)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan buka suara soal pergerakan militer China terkait dengan pemilu yang akan dilaksanakan pulau itu pada 13 Januari mendatang. Ini disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan, Selasa (26/12/2023).

Dalam sebuah pemaparan, Taiwan tidak melihat tanda-tanda aktivitas militer China dalam skala besar sebelum pemilu. Terkait beberapa laporan balon Beijing yang terbang di atas wilayah udara Taipei, pemerintah pulau itu hanya menyebut kemungkinan besar hal tersebut dilakukan untuk tujuan pemantauan cuaca.

"Sejauh ini kami belum melihat tanda-tanda mereka melakukan tindakan besar, namun tidak ada hal hari ini yang berarti tidak akan ada tindakan apa pun besok atau lusa," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Sun Li-fang kepada wartawan di Taipei.

China tidak menyembunyikan ketidaksukaannya terhadap calon presiden terdepan, Lai Ching-te, dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa, dan secara teratur mencela dia sebagai seorang separatis dan memperingatkan setiap langkah menuju kemerdekaan formal Taiwan berarti perang.

Lai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Beijing namun ditolak. Dia mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Republik China, nama resminya.

Taiwan sendiri terbentuk setelah pemerintahan republik di China yang kalah dalam perang saudara melarikan diri ke Pulau Formosa pada tahun 1949. Dalam perjalanannya, eksistensi Taiwan didukung oleh Amerika Serikat (AS), patron negara-negara Barat dan juga dunia demokrasi.

Beijing selalu menegaskan klaim bahwa pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu adalah bagian integral dari kedaulatannya. Presiden China Xi Jinping bahkan beberapa kali menegaskan keduanya harus dapat disatukan, dan Taiwan yang merdeka berarti perang.


(tps/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China-Taiwan Memanas! Pidato Xi Jinping Dibalas Tsai Ing Wen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular