Economic Outlook 2024

Ekonomi RI Bisa Bersinar di 2024, Para Ahli Sarankan Ini!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
Rabu, 20/12/2023 19:00 WIB
Foto: Infografis/ Ekonomi Indonesia Salip AS, Eropa & China/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah, lembaga negara, hingga para pakar akan buka-bukaan terkait strategi kebijakan yang harus dan akan ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan pada tahun depan.

Sinergi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan ekonomi global juga akan tersingkap, dalam agenda akhir tahun pemerintah bertajuk Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024.


Sebelum terselenggaranya acara yang akan digelar pada Jumat (22/12/2023) mendatang itu, pemerintah sebetulnya telah mewanti-wanti tekanan ekonomi global akan semakin berat pada 2024. Membuat proyeksi pertumbuhan dalam asumsi makro 2024 diturunkan menjadi 5,2%.

Mulanya, dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024 pertumbuhan ekonomi dipatok sebesar 5,3%-5,7%, namun menjadi di rentang 5,1%-5,7% sebelum akhir disepakati oleh Pemerintah dan DPR di level 5,2% dalam asumsi makro APBN 2024.

"Itu menurut saya merefleksikan risiko yang meningkat dan dari assessment lembaga internasional menggambarkan bahwa perekonomian melemah di semester II tahun ini dan berlanjut di 2024," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, dikutip Rabu (20/12/2023).

Kementerian Keuangan pun telah mengungkapkan, faktor yang akan menekan perekonomian global ke depan dan mempengaruhi ekonomi domestik di antaranya inflasi dunia yang masih terus bertahan tinggi, pelemahan ekonomi China, hingga volatilitas harga komoditas.

Volatilitas harga komoditas terutama masih dipicu oleh eskalasi tensi konflik global, seperti konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel, geoeconomic fragmentation, shock akibat perubahan iklim, terbatasnya kebijakan fiskal secara global, hingga peningkatan risiko krisis utang dunia.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 juga telah mengingatkan bahwa dalam menghadapi berbagai tekanan ekonomi pada 2024, sinergi kebijakan antar otoritas perlu diperkuat, yaitu dengan optimalisasi sasaran, instrumen kebijakan, dan efektivitas transmisinya.

Perry menekankan, sinergi kebijakan di bidang ekonomi khususnya dari sisi sinergi bauran kebijakan ekonomi perlu semakin dipererat dalam lima area penting, yakni kebijakan fiskal dan moneter, stabilitas sistem keuangan, digitalisasi ekonomi keuangan, hilirisasi, serta perdagangan, investasi, dan infrastruktur.

"Sekali lagi dunia belum akan ramah pada 2024. Kita harus tetap optimis melangkah ke depan penuh keyakinan. Dengan satu semangat sinergi melindungi negara bangsa dan rakyat dari gejolak global di bidang ekonomi, politik, dan bidang lainnya," kata Perry.

Lembaga internasional pun telah mengeluarkan beberapa rekomendasi kebijakan supaya Indonesia mampu menjaga daya tahan ekonominya di tengah ketidakpastian global. Rekomendasi itu salah satunya dikeluarkan oleh Bank Dunia atau World Bank.

Dalam dokumen Indonesia Economic Prospects Desember 2023, Bank Dunia menyarankan supaya Indonesia harus memanfaatkan fundamental ekonomi yang sudah kuat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, lebih hijau, dan lebih inklusif.

"Untuk dapat mewujudkannya, adalah penting untuk terus menjalankan reformasi yang menghilangkan berbagai hambatan yang membatasi pertumbuhan efisiensi, daya saing, dan produktivitas," kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen.

"Hal ini akan memungkinkan Indonesia untuk mempercepat pertumbuhan, menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik, serta mencapai visinya menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045." ucapnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zamroni dalam Simposium Praktisi dan Periset Ekonomi 2023 mengungkapkan, sebetulnya ada beberapa faktor pendorong ekonomi tanah air di tengah pelemahan ekonomi global tahun depan yang mempengaruhi iklim ekonomi domestik.

Di antaranya adalah tingkat inflasi umum dan inti di Amerika Serikat saat ini sedang dalam tren penurunan yang mengindikasikan bahwa ada peluang pelonggaran kebijakan moneter pada 2024 mendatang. Sementara itu, skor purchasing manager index (PMI) Manufaktur Republik Rakyat Tiongkok hingga kini masih di atas 50 mengindikasikan bahwa sektor manufaktur Tiongkok tetap melakukan ekspansi meski kondisi ekonomi global belum pulih.

"permintaan industri pengolahan di Tiongkok terhadap input produksi dari Indonesia relatif tetap terjaga. Atas dasar itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 mendatang diperkirakan tetap tumbuh positif," ucap Zamroni.

Ia juga mengingatkan, selain kabar positif yang datang dari tren inflasi AS dan PMI Manufaktur Tiongkok, lanjut Zamroni, kinerja positif perekonomian Indonesia pada 2024 mendatang juga bersumber dari dukungan kebijakan fiskal pemerintah pusat yang tetap ekspansif melalui defisit fiskal sebesar 2,3 persen terhadap PDB. Di sisi lain, Pemilu 2024 juga memiliki potensi mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dan lembaga non profit rumah tangga.

"Kendati dampak ekonomi terbatas akibat pemilu, tahun depan potensi dampak ekonomi akan lebih besar dirasakan dari pemilu-pemilu sebelumnya. Hal itu akibat pelaksanaan pemilu serentak yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia," kata Zamroni.

Tim Ekonom Bank Mandiri juga menganggap, dalam mengantisipasi tekanan ekonomi global, pemerintah perlu untuk terus menjaga konsumsi atau daya beli masyarakat untuk menjaga level pertumbuhan yang mereka perkirakan mencapai 5,06% tahun depan.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, yang perlu diperhatikan pemerintah dalam mengantisipasi kondisi ekonomi 2024 adalah tensi geopolitik global dan faktor kesehatan seperti kembali munculnya isu penyebaran Covid-19.

"Dua black swan ini yang akan mempengaruhi ekonomi global dan mempengaruhi ekonomi domestik. Banyak concern kenaikan kasus Covid-19, harapannya tidak memukul belanja masyarakat dan mobilitas sektor di dalamnya," kata dia dalam acara Media Gathering Perkembangan Ekonomi Global dan Indonesia 2023 secara daring, kemarin.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Pemerintah Perkuat Konsumsi Warga RI - Atasi Masalah PHK