Internasional

Tanda 'Kiamat' Muncul di Meksiko, Wabah Belalang Menyerang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
14 December 2023 09:36
Ribuan belalang gurun terbang dari desa Katitika di kabupaten Kitui, Kenya. Dalam wabah terburuk dalam seperempat abad, ratusan juta belalang berkerumun ke Kenya dari Somalia dan Ethiopia, menghancurkan lahan pertanian. (Foto AP / Ben Curtis)
Foto: Ribuan belalang gurun terbang dari desa Katitika di kabupaten Kitui, Kenya. Dalam wabah terburuk dalam seperempat abad, ratusan juta belalang berkerumun ke Kenya dari Somalia dan Ethiopia, menghancurkan lahan pertanian. (Foto AP / Ben Curtis)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada banyak teori tentang apa yang akan terjadi pada akhir dunia, namun banyak nubuatan yang mengeklaim bahwa hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa kiamat akan segera terjadi.

Salah satu tanda 'kiamat' dalam beberapa cerita alkitabiah adalah kawanan serangga, khususnya belalang, memenuhi langit. Hal ini sempat terjadi di Meksiko pada awal Desember lalu.

Penduduk setempat di sekitar Merids, dekat Cancun di Meksiko, merasa ngeri ketika langit dipenuhi belalang seperti sesuatu yang keluar dari nubuatan alkitabiah. Fenomena ini membuat beberapa orang percaya bahwa itu adalah tanda 'kiamat'.

Hal itulah yang menyebabkan penduduk setempat di Merida, dekat Cancun di Meksiko, menjadi sangat ketakutan ketika segerombolan belalang memenuhi langit dan menjadikannya hitam

Kota yang terkenal dengan warisan Maya dan kolonialnya itu diserang jutaan serangga pada Selasa, 5 Desember lalu, sehingga menimbulkan kepanikan warga. Pemandangan wabah belalang mengingatkan banyak kisah alkitabiah dari Kitab Keluaran, yang sering dianggap sebagai pertanda bencana yang akan datang.

Menanggapi ketakutan tersebut, Sekretariat Negara Pembangunan Pedesaan (SEDER) mengumumkan bahwa mereka sedang memantau situasi dan memulai tindakan pemusnahan.

SEDER meyakinkan penduduk setempat bahwa belalang tersebut adalah "sisa-sisa" dari daerah yang tercemar di hutan terdekat dan memperkirakan mereka akan meninggalkan kota dalam waktu dua hari.

Mereka berencana mengamati tempat serangga tersebut menetap pada malam hari, semoga di daerah terpencil, dan menerapkan "protokol pengendalian" pada dini hari. Seorang penduduk setempat berseru: "Ini adalah akhir zaman. Bertobatlah."

Beberapa penduduk menyebut fenomena ini muncul dalam Keluaran 10: 1-20. Hal ini muncul setelah Jam Kiamat memperingatkan umat manusia mungkin berada di ambang kehancuran saat kita memasuki tahun 2024, dan jarum jamnya semakin mendekati "tengah malam".

Fenomena ini dapat dilihat dari sisi lain. New York Post melaporkan wabah belalang umumnya terjadi seiring kelangkaan sumber makanan. Dengan bergerombolnya serangga ini, belalang bisa berkembang biak tanpa interupsi. Sementara PBB mengatakan bahwa perubahan iklim bisa menjadi salah satu faktor pemicunya.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat Makin Dekat, Tampak Jelas dari Sikat Gigi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular