
Hery Gunardi Raih Penghargaan 'The Most Impressive CEO'

Jakarta, CNBC Indonesia - Media ekonomi terbesar dan terintegrasi CNBC Indonesia menggelar CNBC Indonesia Awards 2023 dengan mengusung tema 'Maintaining Optimism Amid Uncertainty'. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kepada berbagai sektor usaha dan industri yang memiliki andil dalam membawa dampak positif terhadap kemajuan ekonomi tanah air.
Untuk kategori The Most Impressive CEO, CNBC Indonesia Awards 2023 diberikan Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya di industri keuangan syariah yang menunjukkan perkembangan positif dalam beberapa tahun terakhir.
"Kami bersyukur terimakasih kepada CNBC yang telah melakukan riset dan menganugrahkan award ini di tahun 2023. BSI sejak berdiri 2021 memang luar biasa pertumbuhannya. Kami jadi bank no 5 diantara 120 bank konvensional di Indonesia. Award ini kami dedikasikan kepada seluruh karyawan, seluruh nasabah dan pemegang saham dan khususnya menteri BUMN sebagai pencetus BSI," ungkapnya dalam CNBC Indonesia Awards 2023, Rabu (13/12/2023).
Di bawah kepemimpinan Hery, BSI mencatatkan total aset tumbuh positif dengan mencatatkan rata-rata pertumbuhan sebesar 9% sepanjang 2015-2021 dan mendekati angka US$4 triliun.
Pencapaian tersebut diperkirakan akan terus berlanjut, dimana total aset diproyeksikan akan menyentuh angka US$5,9 triliun pada tahun 2026 mendatang.
Peningkatan total aset didorong oleh penetrasi pasar keuangan syariah yang meluas di negara- negara kawasan Asia dan Afrika, seperti Kazakhstan, Tajikistan, dan Aljazair. Di sisi lain, perkembangan keuangan syariah di negara-negara lain, seperti Indonesia, Malaysia, dan Arab Saudi juga berkontribusi terhadap perkembangan industri keuangan syariah secara global.
Sementara di Indonesia sendiri, industri perbankan syariah nasional menjadi salah satu kontributor pengembangan keuangan syariah di pasar global.
Total aset keuangan syariah nasional tercatat sebesar US$163,17 miliar, atau setara Rp2.461,11 triliun pada Juli 2023. Sejalan dengan perkembangan di kancah internasional, pencapaian ini tercatat naik sekitar 13% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Realisasi tersebut menjadikan market share keuangan syariah berada di level 10,89%.
Sedangkan di sektor perbankan, realisasi total aset juga menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan.
Sebagai catatan, total aset perbankan syariah tercatat sebesar Rp819,1 triliun, atau tumbuh 13,55% (year on year/yoy) pada Juli 2023. Sementara dari sisi market share, proporsi total aset perbankan syariah terhadap industri perbankan nasional mencapai 7,3%.
Bank Umum Syariah (BUS) menyumbang total aset sekitar Rp540,24 triliun, diikuti oleh Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar Rp257,61 triliun, dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) sebesar Rp21,25 triliun.
BSI sebagai perusahaan yang ia pimpin tercatat mengalami pertumbuhan yang signifikan tahun demi tahun. Hery mengatakan bank syariah pelat merah mengalami akumulasi kenaikan market cap hingga Rp 60 triliun sejak melantai di bursa pada 2018.
Berdasarkan market cap BSI yang mulanya melantai di bursa (Initial Public Offering/IPO) pada 9 Mei 2018 sebesar Rp4,96 triliun. Lalu, market cap emiten berkode BRIS ini menyentuh Rp72,19 triliun per 10 Oktober 2023.
"Sekarang kalau di dunia market cap kita nomor 13. Mimpi BSI pada 2025 nyelip di tengah, masuk salah satu bank syariah terbesar dunia dalam top 10," kata Hery.
Tidak sampai disitu, Hery pun memiliki komitmen untuk terus mengembangkan perbankan syariah di Indonesia khususnya BSI. Misinya yakni BSI dapat menjadi Top 10 Global Islamic Bank dengan mengisi peran kunci di perbankan syariah.
Dalam konteks domestik, BSI terus berinovasi dan melakukan transformasi digital, salah satunya lewat BSI Mobile untuk memberikan solusi komprehensif bagi kebutuhan harian pelanggan yang dapat mencakup aspek keuangan, spiritual, gaya hidup, dan sosial. BSI juga terus memperluas penyediaan layanan ATM, EDC, QRIS untuk memudahkan seluruh transaksi nasabah.
"Ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung seluruh ekosistem ekonomi Islam, menjadikan keuangan Islam lebih relevan untuk kehidupan sehari-hari," ujar Hery.
Lebih lanjut, dalam menggapai lebih banyak nasabah, BSI terus menambah jumlah cabangnya agar tersebar ke seluruh Indonesia.
Per Desember 2022, BSI memiliki jumlah cabang sebanyak 1.112 atau posisi kelima dari seluruh bank umum nasional dan merupakan posisi pertama dari bank umum syariah. Sementara di posisi kedua, bank umum syariah tersebut hanya memiliki 209 cabang.
Tidak hanya terus menambah cabang, namun tren customer pun turut mengalami kenaikan khususnya pasca merger di 2021 silam. Sebelum merger, tren customer base berada di angka 14,4 juta orang. Sedangkan pada September 2023, tercatat naik 10,9% yoy menjadi 19,22 juta orang atau bertambah sekitar 5 juta orang dibandingkan sebelum merger.
Sedangkan jumlah merchant QRIS, ATM, dan Smart Agent pun juga mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Jumlah merchant QRIS menjadi 221.675 pada September 2023. Jumlah ATM juga sedikit naik menjadi 2.559. Begitu pula dengan jumlah Smart Agent yang naik 87.912 untuk melayani hingga pelosok negeri.
BSI juga turut serta dalam mengembangkan UMKM di Indonesia tercermin dari naiknya Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) menjadi 34,75% atau sebesar Rp80,2 triliun pada September 2023.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article CNBC Indonesia Awards 2023 Kembali Hadir, Catat Jadwalnya!