
Miris! Satu Anak Palestina Terancam Tewas Setiap 10 Menit
Richard Peeperkorn, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Palestina, menyatakan bahwa setiap 10 menit, satu anak di Gaza kehilangan nyawanya.

Seorang anak Palestina yang terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza menjalani perawatan di rumah sakit di Rafah, pada Rabu, (6/12/2023). (AP Photo/Hatem Ali)

"Rata-rata satu anak terbunuh setiap 10 menit di Gaza. Saya pikir kita sudah dekat dengan saat paling gelap dalam kemanusiaan," kata Peeperkorn saat konferensi pers di Jenewa, Selasa (5/12), dikutip Anadolu Agency. Dia kemudian berujar, "Kita perlu gencatan senjata yang berkelanjutan." (AP Photo/Mohammed Dahman)

Peeperkorn juga menjabarkan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit Gaza berkurang drastis, dari 3.500 menjadi 1.500 unit. (AP Photo/Hatem Ali)

Kondisi semacam itu, lanjut dia, tak bisa dibiarkan di tengah lonjakan pasien yang terus bertambah setiap hari. Pasukan Israel melancarkan serangan fase kedua usai gencatan senjata dengan Hamas tak diperpanjang. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Israel dan Hamas sempat sepakat gencatan senjata pada 24 November dan diperpanjang dua kali hingga berakhir 30 November. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Di serangan fase kedua ini, Israel menggempur habis-habisan Gaza terutama di wilayah selatan yang padat penduduk. (REUTERS/Mohammed Salem)

Wilayah selatan merupakan tempat mengungsi warga Gaza utara yang diusir Israel pada November lalu. Kini, daerah itu menjadi arena perang. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)

Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober, Israel menyerang warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian. Imbas gempuran itu, lebih dari 16.000 jiwa meninggal. Dari jumlah ini, 60 persen di antaranya perempuan dan anak-anak. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)