Layanan Digital Jadi Andalan Asuransi Jiwa

dpu, CNBC Indonesia
Rabu, 06/12/2023 14:53 WIB
Foto: dok Chubb

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan asuransi kian agresif mendorong layanan digital demi mendorong kinerjanya. Hal tersebut pun dilakukan oleh asuransi jiwa PT Chubb Life Insurance Indonesia (Chubb Life Indonesia). Perusahaan siap memperkuat layanan nasabah dengan menggunakan teknologi digital di tahun 2024.

"Tentu kami tetap berkomitmen menghadirkan beragam produk kepada nasabah dan mitra distribusi kami. Kami yakin Chubb Life Indonesia akan melayani nasabah dengan lebih baik melalui pengembangan penawaran produk dan teknologi digital yang didukung oleh underwriting dan layanan klaim Chubb terkemuka," ujar CEO dan President Director Chubb Life Indonesia Kumaran Chinan di Jakarta, Rabu (6/12).

Kinerja Chubb Life Indonesia sendiri tercatat tumbuh pada kuartal ketiga 2023. Di mana perusahaan berhasil membukukan pendapatan premi sebesar Rp1,34 triliun atau tumbuh 91% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp704,44 miliar.


Di sisi lain dalam hal layanan pembayaran klaim, sepanjang semester I/2023, tercatat Chubb Life membayarkan klaim sebesar Rp242,3 miliar. Pada 2022 lalu, total klaim yang dibayarkan sebesar Rp 455,8 miliar. Sebagian jumlah itu, Chubb Life juga melakukan pembayaran klaim dilakukan hanya dalam 24 jam, dana ditransfer ke nasabah setelah klaim disetujui dengan fasilitas Speedy Claimnya.

"Kami berkomitmen untuk memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi di industri melalui layanan pelanggan yang profesional dan responsif," ujar dia.

Dijelaskan, Chubb Life Indonesia juga berkomitmen penuh untuk menyelaraskan dengan visi OJK untuk meningkatkan indeks literasi keuangan melalui berbagai kegiatan guna memberdayakan masyarakat Indonesia untuk lebih tangguh dalam masa depan keuangan mereka.

Saat ini, Chubb memiliki 15 kantor pemasaran di seluruh Indonesia yang diperkuat sekitar 5.000 agen dan 400 telemarketers berlisensi untuk melayani 2,24 juta nasabah. Tercatat, hingga Desember 2022, tingkat kecukupan modal atau Risk Based Capital (RBC) Chubb yang lumayan besar yakni mencapai 1.336,25 persen.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan, Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila menyatakan optimisme pertumbuhan industri asuransi di tahun 2024. Hal itu melihat kondisi ekonomi yang diyakini terus positif.

Menurut Iwan, pemerintah dan sejumlah lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih diproyeksi tetap tumbuh baik di tahun 2024. Selain itu, inflasi RI juga diprediksi bisa terjaga lebih rendah pada tahun depan.

"Kondisi-kondisi ini yang menurut OJK sangat baik untuk membangun optimisme di tahun depan," tutur Iwan Pasila.

Secara umum permodalan di industri asuransi di Indonesia menguat, dengan industri asuransi jiwa mencatatkan RBC 435,98 persen, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator sebesar 120 persen.

Peluang industri asuransi untuk tumbuh di tahun 2024 masih sangat besar. Hal tersebut diukur dari masih rendahnya tingkat literasi dan inklusi asuransi. Tercatat pada tahun 2022, tingkat literasi baru 31,7 persen dan inklusi asuransi 16,6 persen. AAJI berharap tingkat literasi dan inklusi asuransi di Indonesia bisa meningkat pada 2024.

Kumaran Chinan melanjutkan, pihaknya juga akan memperluas saluran distribusi untuk menjangkau lebih banyak nasabah dan menawarkan mereka pilihan pembelian yang fleksibel dan nyaman. Hal itu mencakup kemitraan dengan saluran non-tradisional seperti fintech, platform e-commerce, dan startup insurtech.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih