Internasional

Penyebab AS Kehabisan Uang Bantu Ukraina Perang Lawan Rusia

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 December 2023 14:30
Ukrainian President Volodymyr Zelenskiy is embraced by U.S. President Joe Biden in the Oval Office of the White House in Washington, September 21, 2023. REUTERS/Kevin Lamarque     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: REUTERS/KEVIN LAMARQUE

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini mengirimkan peringatan kepada Kongres tentang perlunya menyetujui bantuan militer dan ekonomi senilai puluhan miliar dolar kepada Ukraina. Hal ini terjadi saat negara itu dalam ancaman kekalahan perang dengan Rusia.

Dalam sebuah surat kepada para pemimpin DPR dan Senat dan dirilis ke publik, Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Shalanda Young memperingatkan AS akan kehabisan dana untuk mengirim senjata dan bantuan ke Ukraina pada akhir tahun ini, dengan mengatakan bahwa hal itu akan "menekan" Ukraina di medan perang.

Ia menambahkan bahwa AS sudah kehabisan uang yang digunakan untuk menopang perekonomian Ukraina, dan "jika perekonomian Ukraina runtuh, mereka tidak akan mampu terus berjuang, berhenti total."

"Kami kehabisan uang - dan hampir kehabisan waktu," tulisnya sebagaimana dikutip PBS News.

Gedung Putih mengatakan AS kehabisan waktu dan uang untuk membantu Ukraina berperang melawan Rusia. Presiden Joe Biden telah meminta Kongres Oktober lalu untuk memberikan hampir US$ 106 miliar (Rp 1.640 triliun) untuk mendanai rencana bagi Ukraina, Israel, dan keamanan perbatasan.

Pihak oposisi dari Partai Republik yang menguasai DPR dengan mayoritas tipis menolak paket tersebut. Pada November, DPR hanya mengesahkan RUU dengan pendanaan untuk Israel tetapi tidak untuk Ukraina.

Kongres sendiri telah mengalokasikan US$ 111 miliar untuk membantu Ukraina, termasuk $ 67 miliar untuk pendanaan pengadaan militer, US$ 27 miliar untuk bantuan ekonomi dan sipil, dan US$ 10 miliar untuk bantuan kemanusiaan. Young menulis bahwa semuanya, selain sekitar 3% dana militer, telah habis pada pertengahan November.

Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya telah memperlambat laju bantuan militer ke Kyiv dalam beberapa pekan terakhir untuk mencoba memperluas pasokan sampai Kongres menyetujui lebih banyak pendanaan.

"Kami kehabisan uang untuk mendukung Ukraina dalam perjuangan ini," tulis Young. "Ini bukan masalah tahun depan. Sekaranglah waktunya untuk membantu Ukraina yang demokratis melawan agresi Rusia. Sudah waktunya bagi Kongres untuk bertindak."

Sementara itu, Ukraina telah melancarkan serangan balasan besar-besaran tahun ini. Namun hal ini tidak mampu menembus garis pertahanan Rusia. Rusia kini melancarkan serangan balik di Timur.

Kepala Kantor Presiden Ukraina, Andriy Yermak, mengatakan bahwa penundaan bantuan AS untuk Kyiv yang diperdebatkan di Kongres akan menciptakan "resiko besar" bagi Ukraina untuk kalah perang dengan Rusia. Pernyataan ini timbul di tengah ketidakpastian mengenai masa depan paket bantuan penting AS dan Uni Eropa.

"Jika bantuan ditunda, hal ini memberikan risiko besar bahwa kita akan berada pada posisi yang sama seperti saat ini," katanya, dikutip Reuters.

"Dan tentu saja, hal ini membuat kemungkinan yang sangat besar ini menjadi tidak mungkin untuk terus-menerus membebaskan dan memberikan risiko besar untuk kalah dalam perang ini."


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin 'Pede' Rusia Menang Telak di Ukraina, Tandanya Mulai Terlihat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular