Pertamina Bakal Campur Tebu pada Bensin di TBBM Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading Pertamina mengungkapkan saat ini perusahaan tengah mengembangkan terminal di Jakarta untuk pencampuran (blending) antara bioetanol yang memanfaatkan tumbuhan khususnya tetes tebu (molase) untuk bisa dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Saat ini, terminal pencampuran bioetanol dengan BBM baru tersedia di wilayah Surabaya, Jawa Timur. Untuk produk hasil campuran antara bioetanol dengan BBM sudah dikomersialisasikan oleh Pertamina sejak Juni 2023 lalu yakni Pertamax Green 95 dengan campuran bioetanol sebanyak 5% (E5).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengungkapkan saat ini pihaknya tengah mengembangkan terminal BBM yang dikelola oleh Pertamina Patra Niaga di Jakarta. Hal itu dilakukan agar sumber pencampuran BBM dengan bioetanol bisa lebih dekat dengan sumber kebutuhan transportasi khususnya di Jakarta.
"Ke depannya pada saat nanti kita akan mengembangkan untuk di SPBU-SPBU lainnya di Jakarta dan juga mungkin di sekitar Jakarta. Untuk itu, Pertamina patra niaga juga sudah melakukan investasi dengan melakukan pengembangan fasilitas blending di Terminal Jakarta," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, dikutip Rabu (6/12/2023).
Memang, sampai saat ini proses blending bioetanol dengan BBM untuk menghasilkan Pertamax Green 95 masih dilakukan di terminal BBM di Surabaya, Jawa Timur. Itu pula alasan dari Pertamax Green 95 saat ini lebih banyak dijual di Surabaya yang tersebar di 12 SPBU. Sedangkan di Jakarta baru 5 SPBU yang menjual Pertamax Green 95.
"Blendingnya itu masih kita lakukan di terminal BBM Surabaya. Dengan melakukan namanya in-line sequential blending," tambahnya.
Dengan begitu, Riva mengatakan pengembangan terminal BBM di Jakarta bisa menambah efisiensi pengiriman dari Surabaya ke Jakarta dengan hanya mengirimkan produk bioetanolnya saja, bukan mengirimkan produk hasil blending tersebut.
"Pada saat nanti kita kembangkan di area Jakarta dan sekitarnya, yang dibawa ke Jakarta ini nanti bukan produk blendingannya, tapi bioethanolnya atau ethanolnya itu sendiri. Nanti di blendingnya di terminal Jakarta, baru didistribusikan ke SPBU yang akan menjual Pertamax Green 95," tandasnya.
Adapun, produk Pertamax Green 95 akan diperluas penjualannya mulai 2024 mendatang. Tidak hanya di Jakarta, Riva menyebutkan Pertamax Green 95 akan diperluas di wilayah Jawa Timur pada kurun waktu yang sama.
"Untuk Pertamax Green 95 ini, ini nanti di tahun 2024, ini kita akan perluas di Jakarta dan sekitarnya, dan juga Jawa Timur dan sekitarnya," bebernya.
Kemudian, Riva mengatakan ke depannya pada tahun 2025 hingga awal tahun 2026, produk Pertamax Green 95 diharapkan akan tersebar di seluruh Jawa. "Nah ini jadi nanti kita akan coba masuk di Jakarta dan sekitarnya, lalu di Jawa Timur dan sekitarnya, baru nanti kita masuk ke Jawa, baru nanti nasional," tambah dia.
Saat ini, Pertamax Green 95 baru dijual di 17 SPBU di wilayah Surabaya dan Jakarta. Rincinya, ada 5 SPBU di Jakarta yang menjual Pertamax Green 95 yakni SPBU MT Haryono, Fatmawati 1, Fatmawati 2, Lenteng Agung, dan Kebayoran Lama.
Sedangkan, terdapat 12 SPBU di Surabaya yang menjual Pertamax Green 95 yakni di Jemursari, Soetomo, Mulyosari, Merr, Ketintang, Karang Asem, Mastrip, Citra Raya Boulevard, Juanda, Buduran, dan dua SPBU lainnya.
(pgr/pgr)