
Nelayan Papua Bisa Raup Rp15 Juta dari Kampung Nelayan Modern

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Trian Yunanda mengatakan, sejak diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (23/11/2023) lalu, Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Desa Samber-Binyeri, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua, langsung memberikan hasil nyata untuk masyarakat nelayan di wilayah tersebut. Di mana, uji coba operasional Kalamo selama 6 dilakukan sehari setelah peresmian, yaitu 24 November 2024.
Ia mengatakan, satu kapal nelayan yang bergerak beroperasi itu telah berhasil mendapatkan kurang lebih 40 kilogram (kg) tuna senilai Rp1,2 juta, dengan biaya produksi hanya Rp240.000.
"Tanggal 23 (November), hari Kamis kita peresmian, kemudian pada hari Jumat pagi jam 4 (WIT), kapal sudah bergerak beroperasi. Satu kapal kita tes di sana. Jadi jam 4 keluar jam 10 sudah kembali, cuma 6 jam, itu bisa memperoleh hasil Rp1,2 juta nilainya, kurang lebih 40 kg tuna. Dengan biaya produksi untuk melaut itu itu hanya Rp240.000," ujar Trian dalam Bincang Bahari bertajuk Kampung Nelayan Modern di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Pada masa percobaan itu, kata Trian, armada yang berlayar hanya 2 orang, sehingga keuntungan Rp1,2 juta itu dibagi dua, sehingga per orang nya bisa mendapatkan kurang lebih Rp500.000.
"Armadanya 2 orang, jadi per orang bisa dapat Rp500.000. Itu hanya 6 jam saja, dan kita masih trial untuk sisi kapal dan alat tangkap," kata Trian.
Adapun jarak pelayaran saat masa percobaan sebelumnya itu, kata Trian, juga hanya dilakukan sejauh 9 mil saja, dengan jam operasional yang hanya 6 jam, maka hasil Rp1,2 juta merupakan peningkatan hasil yang luar biasa.
"Tentunya bisa dibayangkan hasilnya dalam satu bulan, katakanlah cuma 10-15 hari operasional, mereka sudah dapat Rp10 juta sampai Rp15 juta. Semula rata-rata hasil pendapatan itu cuma Rp3 juta (per bulan), sekarang bisa lebih dari itu, tentunya ya jadi bisa dibayangkan," tutur dia.
![]() Keterangan Pers Presiden Jokowi Usai Resmikan Kampung Nelayan Modern, Biak Numfor, Kamis (22/11). (Tangkapan Layar Youtube) |
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar para nelayan terus didampingi secara berkesinambungan agar usahanya bisa masuk rantai pasok nasional dan global.
"Pembangunan itu mudah. Yang sulit itu merawat dan memeliharanya. Karena itu pengelolaan harus utuh karena fasilitas sudah dibangun komplit di sini sesuai kebutuhan nelayan," kata Presiden Jokowi saat peresmian Kalamo, dikutip dari keterangan tertulis KKP.
Kalamo Desa Samber-Binyeri menjadi lokasi percontohan karena memiliki lokasi yang strategis. Berada di pesisir WPPNRI 717 yg berbatasan dengan Laut Pasifik, menjadikan desa ini sebagai penghasil tuna yang sangat potensial.
Program Kalamo merupakan upaya pemerintah untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi modern dilengkapi dengan sejumlah fasilitas pengusahaan perikanan modern yg dapat meningkatkan produktivitas, kompetensi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan, Desa Samber-Binyeri telah memenuhi syarat untuk dapat ditetapkan sebagai lokasi Kalamo. Yaitu lebih dari 80% masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, desa yang akan berpotensi untuk ditingkatkan produktivitasnya, pendapatan perikanan perkapita mencukupi kebutuhan primer dan terdapat embrio pola manajemen usaha.
Dalam program Kalamo Desa Samber-Binyeri ini, KKP telah membangun berbagai infrastruktur dan fasilitas usaha, memberikan bantuan sarana dan prasarana penangkapan ikan, membangun koperasi produsen perikanan serta memberikan pelatihan dan pendampingan usaha melalui social engineering agar semua fasilitas yg terbangun dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berkelanjutan.
KKP membangun sejumlah fasilitas utama seperti dermaga tambatan kapal, pabrik es, sentra kuliner, cold storage, shelter pendaratan ikan, kios perbekalan, bengkel nelayan hingga dock yard. Ada juga fasilitas pendukung mencakup balai pelatihan, instalasi air bersih, drainase, penerangan jalan, instalasi pengelolaan air limbah, hingga kantor pengelola.
Untuk menambah keindahan kampung pesisir tersebut, KKP turut membangun gapura, memperbaiki jalanan, membangun talud dan gardu pandang. Tak jauh dari sana terdapat stasiun pengisian bahan bakar minyak yang pembangunannya mendapat rekomendasi dari KKP dan diintegrasikan dengan kampung nelayan modern.
"Program kampung nelayan modern ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan usaha yang mandiri dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat nelayan yang sejahtera. Ini juga bagian dari implementasi visi Bapak Presiden dalam mengentaskan kemiskinan khususnya kampung nelayan yang juga sebagai bagian dari pembangunan negara maritim," papar Menteri Trenggono.
![]() Presiden Jokowi Resmikan Kampung Nelayan Modern, Biak Numfor, 23 November 2023. (Tangkapan Layar Youtube) |
Menurut Trenggono, pembangunan Kampung Nelayan Modern Desa Samber-Binyeri menggunakan anggaran Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan mensinergikan seluruh unit kerja eselon I. Program kampung nelayan modern pun akan dilakukan berkesinambungan ke desa-desa pesisir lain di Indonesia.
"Yang harapan kami ke depan, (pembangunannya) dapat diperluas dengan melibatkan seluruh kementerian terkait seperti Kemen PUPR, Kemendagri, Kemendes PDTT, Kemen BUMN, Kemensos dan Kemenkop UKM. Sehingga pembangunan kesejahteraan masyarakat pesisir (kampung nelayan) dapat dilaksanakan secara luas," pungkasnya.
Sebagai informasi, selain infrastruktur dan fasilitas perikanan yang telah dibangun, diserahkan juga bantuan berupa 15 unit kapal perikanan ukuran 3 GT, mesin kapal 20 unit, alat penangkapan ikan 279 paket, 150 paket sembako, bantuan langsung tunai serta berbagai pendampingan dan pelatihan peningkatan kapasitas dan produktivitas usaha nelayan dan keluarganya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Resmikan Kampung Nelayan Modern di Biak Numfor Papua
