Fakta Mengejutkan Gunung Marapi, 12 Tahun Berstatus Waspada

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 04/12/2023 20:15 WIB
Foto: Gunung Marapi yang terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi siang ini, Minggu (3/12/2023). (Dok. DetikSumut)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan fakta mengejutkan terkait Gunung Marapi di Sumatra Barat. Ternyata, gunung ini telah dikenakan status level dua waspada dan radius 3 kilometer (KM) Gunung Marapi sejak tahun 2011.

Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan menjelaskan hal tersebut dilakukan lantaran gunung tersebut memiliki karakter yang cukup sulit untuk diprediksi.

Karena itu, pihaknya telah mengirimkan beberapa rekomendasi kepada para stakeholder sebagai langkah untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan.


"Sudah saya sampaikan dari 2011 tuh selalu ada beberapa kali erupsi dan statusnya dalam level 2," kata dia dalam Konferensi Pers, Senin (4/12/2023).

Hendra mengaku pihaknya juga selama ini tidak mempunyai wewenang untuk melarang para pendaki mendekati gunung. Mengingat hal tersebut merupakan wewenang dari daerah.

"Dari daerah, wewenang di daerah. Mengenai larangan sudah kami sampaikan ya sifatnya kita berikan saran dan rekomendasi teknis agar menjadi pertimbangan," kata dia.

Foto: Peta Rekomendasi Gunung Api Marapi. (Dok. ESDM)
Peta Rekomendasi Gunung Api Marapi. (Dok. ESDM)

Erupsi Susulan

Sementara itu, Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menjabarkan, sejak erupsi pada hari Minggu (3/12/2023), tercatat erupsi beberapa kali terjadi hingga Senin (4/12/2023). Di mana tinggi kolom teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

Wafid menjelaskan saat ini Gunung Marapi dalam status level dua atau waspada. Ia pun merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak mendaki Gunung Marapi pada radius 3 kilometer (KM) dari kawah atau puncak.

"Saya kira teman teman dari PVMBG sudah memberikan rekomendasi itu di daerah dan sudah disampaikan ada beberapa hal terkait detail teknis letusan dari Marapi ini," kata dia.

Terkait hal itu, Hendra mengatakan, beberapa rekomendasi telah dikirimkan kepada para stakeholder sebagai langkah untuk memitigasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kami hanya memberikan saran untuk dasar pertimbangan karena kita bukan instansi yang memberikan izin ya. Tapi kita bisa menjadi tempat konsultasi karena kita punya tugas memonitor sehingga rekomendasinya rekomendasi teknis dari kita," ujarnya.

Nasib 15 Orang Pendaki

Lebih lanjut, ia mencatat sebanyak 15 orang pendaki Gunung Marapi di Sumatera Barat belum diketahui nasibnya. Kemudian 49 orang berhasil dievakuasi dan selamat dari total 75 pendaki. Sementara sebanyak 11 pendaki diketahui meninggal dunia.

"Ini yang perlu dikonfirmasi dari relawan korban itu diduga yang terdampak parah itu pada jarak 1-1,5 km dari kawah dan sisanya 15 orang masih dalam pencarian, 49 orang sudah dievakuasi dan selamat," kata Hendra.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: ESDM Selidiki Longsor Maut Tambang Gunung Kuda Cirebon