
Basarnas Akui Kesulitan Evakuasi Pendaki di Gunung Marapi

Jakarta, CNBC Indonesia - Gunung Marapi di Sumatera Barat masih terus memuntahkan abu vulkanik. Badan SAR Nasional (Basarnas) menyebut bahwa kondisi tersebut membuat tim kesulitan melakukan evakuasi sejumlah pendaki yang masih terjebak di atas gunung.
"Untuk erupsi ini kami masih takut. Karena sampai siang ini erupsi masih terjadi. Kami tak ingin relawan jadi korban juga," kata Kasi operasional siaga bencana Basarnas Agam, Hendri, seperti dikutip detikSumut, Senin (4/12/2023).
Sebelumnya, Basarnas menemukan 11 pendaki dalam kondisi meninggal dunia. Sementara itu, masih ada 26 orang lagi yang belum berhasil dievakuasi karena berada di atas gunung saat erupsi terjadi.
"Data terbaru kami terima itu ada 75 orang berada di sana, 26 masih di atas, sisanya sudah dibawa ke bawah," kata Hendri.
Para pendaki yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke rumah sakit di Kota Bukittinggi dan Kota Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Sebagian lagi sudah dibawa oleh keluarganya masing-masing.
Gunung Marapi yang berada wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar), meletus pada Minggu (3/12/2023). Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl ini memuntahkan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Berdasarkan laporan langsung dari lapangan oleh tim Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, hujan abu vulkanik itu turun dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana desa di sekitar gunung menjadi sangat pekat dan gelap.
Baca artikel detiksumut, "Basarnas Sebut Evakuasi Korban Erupsi Gunung Marapi Sulit, Ini Penyebabnya" selengkapnya https://www.detik.com/sumut/berita/d-7071235/basarnas-sebut-evakuasi-korban-erupsi-gunung-marapi-sulit-ini-penyebabnya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
