
Begini Cara Keluar dan Masuk ke Palestina, Mau Coba?

Jakarta, CNBC Indonesia - Palestina hingga hari ini belum memperoleh kemerdekaan yang sepenuhnya. Pemerintah Israel masih terus menerapkan peraturannya agar wisatawan dapat mengunjungi negara yang diduduki itu.
Bagi sebagian besar turis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk datang dan pergi ke wilayah Palestina. Untuk Tepi Barat, turis dapat masuk melalui Yordania atau wilayah Israel sendiri.
Agar dapat masuk ke Tepi Barat, para turis memerlukan visa Israel. Tidak ada cara untuk menghindari proses ini karena Israel mengontrol semua titik masuk ke Tepi Barat.
Kecuali pendatang yang tiba dengan tujuan belajar atau bekerja di Israel/Palestina, kemungkinan besar Anda akan datang dengan visa turis (yang memungkinkan masa tinggal hingga 3 bulan dan gratis). Jika ada yang datang untuk bekerja atau belajar, universitas atau organisasi tempat turis bernaung wajib menjelaskan proses visa khusus.
Paspor Anda tidak akan dicap saat tiba di Israel/Palestina, sebaliknya pemerintah Israel memberikan selembar kertas berwarna biru yang berfungsi sebagai visa Anda di negara tersebut dan Anda harus selalu menyimpan slip ini dan paspor Anda karena diperlukan pada saat memasuki pos pemeriksaan.
"Wisatawan biasanya ditolak visanya karena mereka adalah pendukung publik gerakan BDS (boikot, divestasi, dan sanksi), mereka adalah anggota kelompok pro-Palestina di Universitas, mereka mengakui melakukan pekerjaan hak asasi manusia/sukarela dalam jangka panjang bagi orang-orang Palestina," tulis situs Traveling Palestine, dikutip Senin (4/12/2023).
"Banyak orang yang berhasil meskipun telah melakukan salah satu (atau banyak) aktivitas di atas; tapi ini adalah alasan penolakan yang paling umum."
Sementara itu, untuk wilayah Gaza, akses hanya dapat dilakukan melalui dua pintu masuk, satu dari Israel (penyeberangan Erez) dan yang lainnya dari Mesir (penyeberangan Rafah). Penting untuk dicatat bahwa karena pengepungan terhadap Gaza, memasuki wilayah itu mewajibkan proses yang sulit.
Gaza tidak terbuka bagi individu yang ingin melakukan perjalanan atau menjelajahi wilayah tersebut, namun wilayah itu terbuka bagi mereka yang memiliki koneksi dengan organisasi internasional atau jurnalis.
Untuk mendapatkan akses ke Gaza, pelancong harus memiliki alasan yang sah untuk masuk sebelum Anda dapat mengajukan izin perjalanan Israel atau Mesir. Kebanyakan perjalanan melalui Mesir menggunakan penyeberangan Rafah.
"Karena pengepungan di Gaza, penyeberangan Rafah sering kali ditutup, hanya dibuka beberapa hari dalam sebulan, jadi harap periksa status penyeberangan tersebut sebelum Anda melakukan perjalanan untuk menghindari kekecewaan. Selain itu, karena hal ini, waktu perjalanan mungkin meningkat secara signifikan," timpal situs Welcome to Palestine.
"Jika Israel berhasil memberikan izin masuk melalui Erez, disarankan untuk membawa dokumen tersebut setiap saat untuk ditunjukkan kepada petugas jika diminta."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tentara Israel Blokir Jalan, Ribuan Warga Gaza Tak Bisa Pulang
