Dikecam Dunia, Israel Akhirnya Buka Jalur Bantuan Warga Gaza

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
27 July 2025 15:15
Palestinians wait to receive food from a charity kitchen, amid a hunger crisis, in Gaza City, July 23, 2025. REUTERS/Mahmoud Issa
Foto: REUTERS/Mahmoud Issa

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel telah membuka kembali akses pengiriman bantuan ke jalur Gaza, Palestina, Sabtu (26/7/2025). Hal itu disampaikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kepada CNN International.

Sebelumnya ada desakan dari masuarakat dan komunitas internasional yang memprotes keras karena Israel membiarkan warga Gaza tewas karena kelaparan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, kematian akibat kekurangan gizi mencapai 101 orang, dengan 80 di antaranya merupakan anak-anak. Data Kemenkes Gaza menyebutkan 900 ribu anak saat ini dilanda kelaparan, sementara 70 ribu lainnya menunjukkan gejala malnutrisi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mencatat seluruh warga Gaza saat ini dilanda krisis pangan. Mereka tak lagi memiliki akses pada makanan yang cukup, bergizi, dan aman.

Seiring dengan pernyataan Israel, pada Minggu (27/7) dini hari, Al Jazeera melaporkan bahwa sejumlah kecil bantuan makanan telah dikirimkan dari udara ke area pengungsian warga di Gaza utara.

Kendati begitu, 11 orang terluka akibat paket bantuan yang jatuh langsung ke tenda warga

Kelompok-kelompok internasional sejak awal telah mengkritik keputusan Israel mengirimkan bantuan melalui udara. Pasalnya, pengiriman semacam itu tak efektif karena mahal serta membahayakan keselamatan warga Gaza.

"Airdrop tidak bisa mengatasi kelaparan yang sudah sangat parah ini. Airdrop mahal, tidak efisien, dan bahkan bisa membunuh warga sipil yang kelaparan," kata Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, seperti dikutip CNN.

Menurut Lazzarini, alih-alih menerjunkan bantuan dari udara, militer Israel harusnya membuka jalur darat dan mengizinkan truk-truk bantuan masuk. Meski begitu, pengiriman via darat menurutnya tetap memerlukan jaminan pergerakan yang aman melalui koridor kemanusiaan.

Aksi genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 59 ribu warga Palestina, serta melukai 143 ribu orang lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza. Mayoritas korban merupakan warga sipil perempuan dan anak-anak.

Meski begitu, jumlah korban tewas diperkirakan bisa lebih dari 61 ribu jiwa. Sebab, ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan yang digempur Israel dan diyakini telah meninggal dunia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaza Utara Panas! Militan Incar Warga Palestina Anti-Hamas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular