
BPS Catat Inflasi November RI Tembus 0,38%

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi November 2023 mencapai 0,38% secara bulanan dan 2,86% secara tahunan.
Inflasi ini naik jika dibandingkan bulan sebelumnya 0,17% (year on year/yoy). Inflasi ini juga lebih tinggi jika dibandingkan November 2022.
"Kelompok pengeluaran penyebab inflasi bulanan terbesar November 2023 adalah makanan, minuman dan tembakau yaitu 1,23% dengan andil inflasi 0,32%," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud dalam rilis BRS, Jumat (1/12/2023).
Menurut wilayah secara umum, dari 90 kota IHK, terdapat 79 kota mengalami inflasi. Adapun, 36 kota di antaranya lebih tinggi inflasinya dari tingkat. Kemudian, BPS mencatat 11 kota lainnya deflasi.
Inflasi ini sejalan dengan, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi. Konsensus memperkirakan inflasi November 2023 akan mencapai 0,24% dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).
Hasil polling CNBC ini juga memperkirakan inflasi (year on year/yoy) akan berada di angka 2,72% pada bulan ini. Inflasi inti (yoy) diperkirakan mencapai 1,92%.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan kekhawatirannya mengenai tingginya inflasi global serta masih tingginya risiko inflasi pangan ke depan. Jokowi pun meminta semua pemangku jabatan dan kepentingan untuk terus bersiinergi meredam lonjakan inflasi dan dampaknya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Inflasi Tertinggi RI Terjadi di Sumenep, 2 Kali Nasional!