Swedia Resesi! Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 'Longsor' 0,3%
Jakarta, CNBC Indonesia - Swedia jatuh ke dalam resesi setelah ekonomi mengalami kontraksi sebesar 0,3% pada kuartal III-2023. Pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi negara tersebut tercatat minus 0,8%.
Adapun dalam proyeksi sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Swedia diperkirakan stagnan pada kuartal III-2023. Sementara itu, jika dihitung secara tahunan, pertumbuhan ekonomi Swedia pada kuartal III-2023 pun terkontraksi 1,4%, lebih dalam dibandingkan dengan proyeksi sebesar 1,2%.
Adapun resesi tersebut menjadi yang pertama kalinya sejak 2020.
Berdasarkan data yang dirilis badan statistik Swedia, Rabu (29/11/2023), konsumsi rumah tangga dan investasi tetap turun sebesar 0,6%, menyusul penurunan masing-masing sebesar 0,3% dan 0,1%. Hal ini menandai penurunan permintaan konsumen selama lima kuartal berturut-turut, dengan berkurangnya pengeluaran untuk sebagian besar keperluan karena tingginya inflasi dan meningkatnya biaya pinjaman.
Pada saat yang sama, belanja pemerintah tetap tidak berubah dan perubahan persediaan memberikan kontribusi negatif terhadap PDB sebesar 1,4 poin persentase, terutama disebabkan oleh penurunan persediaan industri.
Sisi positifnya, permintaan eksternal bersih menambah PDB sebesar 1,5%, didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 1,4% dan penurunan impor sebesar 1,5%.
"Penurunan ini bersifat umum namun sebagian diimbangi oleh kuatnya ekspor jasa. Pengeluaran konsumsi rumah tangga berada pada angka negatif selama lima kuartal berturut-turut," kata kantor statistik.
(luc/luc)