Defisit APBN 2024 Ditarget 2,29%, Siap Hadapi Gejolak Dunia

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
29 November 2023 11:25
Sri Mulyani dalam acara penyerahan digital DIPA dan buku daftar alokasi TKD tahun 2024, Rabu (29/11/2023). (Tangkapan layar Setpres RI)
Foto: Sri Mulyani dalam acara penyerahan digital DIPA dan buku daftar alokasi TKD tahun 2024, Rabu (29/11/2023). (Tangkapan layar Setpres RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit APBN 2024 ditetapkan sebesar 2,29% dari PDB atau Rp 522,8 triliun.

Dia berkomitmen bahwa pembiayaan defisit APBN ini akan terus dijaga di tengah kondisi dunia yang menghadapi fenomena higher for longer untuk suku bunga acuan di berbagai negara maju dan tekanan nilai tukar rupiah.

"Kami akan gunakan cash buffer yang dimiliki pemerintah untuk meminimalkan risiko pembiayaan dan menjaga rasio utang pada tingkat aman," ungkap Sri Mulyani, dalam penyerahan Digital DIPA dan Buku Daftar Alokasi TKD Tahun 2024, di Istana Negara, Rabu (29/11/2023).

Dalam kesempatan ini, dia mengungkapkan penyerahan DIPA tahun 2024 dilakukan melalui proses digitalisasi sejak perencanaan, penganggaran hingga penandatanganan DIPA, dilakukan secara elektronil atau digitalisasi.

Sebelumnya, penetapan DIPA ini dilakukan melalui 12 proses yang sangat rumit. Kini, prosesnya hanya 4 tahapan dan menggunakan aplikasi digital SAKTI.

"Penerapan tanda tangan DIPA dilakukan secara elektronik dan akan tersertifikasi," ungkapnya.

Langkah ini, lanjutnya, merupakan salah satu upaya penjaminan keamanan dan penjaminan ke nir sangkalan atau penolakan terhadap pihak yang memiliki otoritas anggaran.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article APBN Jokowi Rp3.325 T Tahun Depan, Buat Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular