
10 Update Gaza: Surat Sandera Israel-Hamas Undang Elon Musk

Netanyahu Sebut Islam Gaza Harus Diubah
Netanyahu memberi pernyataan terbaru soal perang di Gaza, Palestina. Ia mengatakan "akan membasmi ideologi beracun" dari masjid dan sekolah Palestina Islam di Gaza.
Mengutip media RT, ia menyebut Islam di kantong Palestina yang dikuasai Hamas itu, membutuhkan perubahan radikal. Israel akan membersihkan masjid-masjid dan sekolah-sekolah di Gaza setelah perangnya dengan Hamas berakhir.
Ia menunjuk negara-negara Teluk yang kaya sebagai contoh negara-negara Muslim yang telah "dideradikalisasi." Kepada Musk dalam sebuah wawancara yang disiarkan langsung di media sosial X, Netanyahu mengatakan bahwa kehancuran Hamas akan menjadi "pendahulu" bagi perubahan yang lebih sistemik di Gaza.
"Kita harus mendemiliterisasi Gaza setelah kehancuran Hamas. Kita harus melakukan deradikalisasi di Gaza, dan itu akan memakan waktu," katanya dimuat media Rusia tersebut.
"Terutama bekerja di masjid dan sekolah, di situlah anak-anak menyerap nilai-nilai mereka. Dan kemudian kita harus membangun kembali Gaza."
Sejak 7 Oktober dan hingga tujuh minggu perang Israel di Gaza berlangsung, Netanyahu telah berulang kali menyatakan bahwa Hamas akan lenyap pada saat operasi tersebut berakhir.
Namun, dia belum begitu yakin mengenai masa depan Gaza. Bulan lalu, ia sempat berujar "harus ada pemerintahan sipil di sana" meski tak dijelaskan apakah dijalankan oleh Otoritas Palestina atau kelompok politik lain.
Sementara itu, masih manyinggung Islam di Gaza, Netanyahu menyebut apa yang dilakukan dunia ke Jerman dan Jepang di Perang Dunia II. Di mana kata dia, rezim beracun haris disingkirkan.
Ia menunjuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain sebagai contoh negara-negara Arab yang telah menjalani proses itu. Di mana kedua negara, memang sudah mengakui negara Israel pada tahun 2020.
Israel sendiri tengah dalam pembicaraan kesepakatan pembukaan hubungan dengan Arab Saudi, sebelum perang pecah dengan Hamas 7 Oktober. Dalam pembicaraan itu, Netanyahu juga menambahkan Riyadh sebagai puncak seraya berujar "hal yang sama juga terjadi di Arab Saudi".
Ia pun mendesak agar "teman-teman Arab" Israel dapat membantu membangun kembali Gaza. Di mana PBB memperkirakan sekitar setengah dari seluruh rumah telah hancur sejak perang dimulai.
Hamas Undang Elon Musk
Sementara itu, Hamas telah mengundang Elon Musk ke Gaza untuk menyaksikan kehancuran wilayah Palestina di bawah serangan Israel. Ini setelah miliarder teknologi tinggi itu menemani Netanyahu untuk memeriksa kibbutz yang menjadi sasaran Hamas.
"Kami mengundang beliau mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan penghancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas," kata seorang pejabat senior Hamas, mengatakan dalam konferensi pers di Beirut, Osama Hamdan.
Belum ada komentar dari Musk soal ini. Musk sendiri melakukan perjalanan ke Israel Senin untuk bertemu dengan Netanyahu dan keluarga warga Israel yang disandera oleh Hamas.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah tuduhan dari kelompok Yahudi bahwa miliarder tersebut mengizinkan konten anti-Semit di X. Ini pun berakhir dengan Musk yang mendukung serangan Israel di Gaza.
(sef/sef)[Gambas:Video CNBC]
