RI Bidik Target Produksi Bioetanol 750.000 KL per Tahun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Selasa, 28/11/2023 12:25 WIB
Foto: RI Punya "Harta Karun" Pengganti BBM, Seberapa Besar Potensinya? (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Energi Nasional (DEN) mengungkapkan pemerintah tengah berupaya untuk menggenjot produksi bioetanol di dalam negeri. Peningkatan produksi bioetanol dilakukan sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk pemanfaatan sektor transportasi.

Anggota DEN Satya Widya Yudha mengatakan capaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 2022 baru mencapai 12,3%. Adapun dari capaian tersebut, sebesar 7,4% sendiri berasal dari bioenergi, sudah termasuk pemanfaatan biomassa, biodiesel, bioetanol, dan biogas.

Satya sendiri mengakui produksi bioetanol di Indonesia masih belum seperti apa yang diharapkan. Adapun, produksi bioetanol RI saat ini baru sekitar 40.000 kiloliter (KL) per tahun.


Sementara, apabila ingin berkontribusi pada bauran EBT sebesar 2%, paling tidak RI membutuhkan produksi bioetanol sekitar 750.000 KL per tahun.

"Kita mencoba untuk menaikkan produksi bioetanol itu sampai dengan 750.000 kiloliter per tahun itu pun juga baru berkontribusi 2%," kata Satya dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (28/11/2023).

Sehingga, menurut Satya bisa dibayangkan betapa kecilnya bioetanol itu dalam kontribusinya pada bauran EBT untuk campuran BBM. Meskipun saat ini PT Pertamina (Persero) sendiri sudah memulainya dengan meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) bernama Pertamax Green 95.

"Pertamina sudah memasukkan di dalam campuran untuk Pertamax green 95 itu tuh 50% Ron 92 45% Ron 98 dan 5% bioetanol tetapi secara keseluruhan tadi seperti yang disampaikan di depan masih sangat kecil," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina Masih Akan Tingkatkan Pasokan BBM 5 Tahun Ke Depan