RI Punya "Harta Karun" Pengganti BBM,Potensinya Berapa Besar?

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan sejumlah potensi 'harta karun' berupa Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar dari Sabang Sampai Merauke. Sumber EBT ini meliputi panas bumi, energi surya, angin, hidro hingga bioenergi

Terkait bioenergi, Anggota DEN, Satya Widya Yudha menyampaikan bahwa prospek pemanfaatan bioenergi RI sangat besar. Dimana 7,4% dari 12,3% bauran energi RI 2020 berasal dari bioenergi yang berasal dari bioetanol hingga biomassa dan biogas

Namun demikian diperlukan upaya mendorong pemanfaatan bioenergi termasuk bioetanol yang masih kecil dengan produksi baru mencapai 40.000 Kilo liter per tahun. Sehingga jika perannya akan dinaikkan menjadi 2% di 2023 maka diperlukan produksi hingga 750 ribu kilo liter per tahun.

Di sisi lain, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen melihat prospek positif terhadap pemanfaatan ampas tebu (bagasse) menjadi bioetanol.

Soemitro mengatakan perlu perhitungan dan perencanaan yang tepat terkait penggunaan tebu sebagai sumber bioetanol mengingat saat ini produksi tebu untuk memenuhi produksi gula masih terbatas.

Seperti apa prospek dan tantangan pemanfaatan tebu sebagai bioetanol pengganti BBM? Selengkapnya simak dialog Shinta Zahara dengan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha dan Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Selasa, 28/11/2023)