Internasional

Terungkap! Bukti Baru Rusia Kewalahan Tahan Serangan Ukraina

luc, CNBC Indonesia
27 November 2023 13:35
Prajurit Ukraina menembakkan howitzer self-propelled 2S5 Giatsint-S ke arah pasukan Rusia di luar kota garis depan Bakhmut, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 5 Maret 2023. (REUTERS/Stringer)
Foto: Prajurit Ukraina menembakkan howitzer self-propelled 2S5 Giatsint-S ke arah pasukan Rusia di luar kota garis depan Bakhmut, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina 5 Maret 2023. (REUTERS/Stringer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Inggris mengungkapkan Rusia telah menarik sistem pertahanan udara dari wilayah baratnya di Kaliningrad. Hal itu dinilai menjadi bukti bahwa Moskow sedang berjuang untuk mengatasi dampak perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Kremlin kemungkinan telah memindahkan sejumlah sistem pertahanan udara strategis dari pangkalannya di Laut Baltik di Kaliningrad ke garis depan saat ini di Ukraina untuk "mengisi kembali kerugian yang terjadi baru-baru ini," tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan terbarunya.

"Sebagai pos terdepan paling barat dan di tiga sisinya berbatasan dengan negara-negara anggota NATO, Rusia memandang Kaliningrad sebagai salah satu wilayah sensitif yang paling strategis," tambah kementerian itu, sebagaimana dikutip Newsweek, Senin (27/11/2023).

Rusia mendasarkan Armada Laut Baltiknya di Kaliningrad, yang diapit antara Polandia dan Lithuania di sisi timur NATO. Wilayah terpencil ini dapat dicapai melalui sebidang tanah kontroversial yang dikenal sebagai Celah Suwalki, yang menghubungkan sekutu Rusia, Belarusia, dengan Kaliningrad.

Celah Suwalki kadang-kadang digambarkan sebagai titik lemah NATO dan perbatasan aliansi yang paling dibentengi. Menteri Pertahanan Lithuania, Arvydas Anusauskas, mengatakan kepada Newsweek awal tahun ini bahwa Vilnius, ibu kota Lithuania, dan sekutunya memperkuat pertahanan di sekitar Celah tersebut.

Adapun, Kementerian Pertahanan Rusia tampaknya "menerima risiko tambahan" di sekitar Kaliningrad dengan mengurangi pertahanan udaranya dan memindahkan sistemnya ke Ukraina "menyoroti dampak berlebihan yang disebabkan oleh perang terhadap beberapa kemampuan modern dan utama Rusia."

Pemindahan sistem pertahanan udara canggih dan berharga dari Kaliningrad menyusul "peningkatan" kerugian sistem SA-21 Moskow sekitar akhir Oktober.

SA-21 Growler, sebagaimana ditetapkan oleh NATO, adalah sistem rudal permukaan-ke-udara bergerak canggih, yang juga dikenal sebagai S-400 Triumf. S-400 jarak jauh dianggap setara dengan sistem pertahanan udara Patriot milik militer AS, dan standar terbaik pertahanan udara Rusia.

Ini adalah versi terkini dari S-300 Perang Dingin Moskow, yang juga telah digunakan dalam invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada Februari 2022.

Menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), pada awal tahun ini, Rusia memiliki sekitar 96 rudal permukaan-ke-udara bergerak sistem pertahanan S-400.

Namun, setelah Kyiv melancarkan serangan balasan musim panas terhadap pasukan Rusia, militer Ukraina meningkatkan fokusnya pada S-400-yang dikerahkan di sekitar semenanjung Krimea yang dikuasai Moskow.

Para ahli mengatakan kepada Newsweek pada pertengahan September bahwa S-400 awalnya berkinerja baik di Ukraina, namun makin gagal menangkis serangan yang ditargetkan oleh Ukraina.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Update Rusia-Ukraina! "Bom" Inggris, Gerbang NATO-Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular