Internasional

China Ngamuk, Kapal Militer AS Masuk Teritori Tanpa Izin

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
26 November 2023 06:00
Perahu Penjaga Pantai Tiongkok di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. (Tangkapan Layar Video Reuters/PHILIPPINE COAST GUARD HANDOUT)
Foto: Perahu Penjaga Pantai Tiongkok di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. (Tangkapan Layar Video Reuters/PHILIPPINE COAST GUARD HANDOUT)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer China mengatakan pada Sabtu (25/11/2023) bahwa kapal perusak angkatan laut Amerika USS Hopper memasuki wilayah perairan Tiongkok tanpa persetujuan pemerintah.

Menurut sebuah postingan di akun WeChat resmi Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, militer Tiongkok mengerahkan angkatan laut dan udaranya untuk "melacak, memantau, dan memperingatkan" kapal tersebut.

Lebih lanjut dikatakan bahwa insiden tersebut membuktikan bahwa Amerika Serikat adalah 'pencipta risiko keamanan' yang nyata di Laut Cina Selatan.

Dikutip dari Channel News Asia & Reuters, pengumuman terbaru ini muncul beberapa hari setelah Tiongkok menuduh Filipina mengerahkan "pasukan asing" untuk berpatroli di Laut Cina Selatan. Ini mengacu pada patroli bersama yang diadakan sejak Selasa oleh pasukan Filipina dan AS.

Awal bulan ini, AS dan China mengadakan pembicaraan terang-terangan mengenai masalah maritim, termasuk sengketa Laut Cina Selatan, dan pihak AS menggarisbawahi kekhawatirannya mengenai tindakan Tiongkok yang "berbahaya dan melanggar hukum" di sana, menurut Departemen Luar Negeri AS.

Di saat bersamaan, militer China mengumumkan akan memulai kegiatan pelatihan tempur bersama mulai Sabtu lalu di sisi perbatasannya dengan Myanmar. China pun telah membawa barang ke negara tetangga di Asia Tenggara tersebut.

Myanmar diketahui tengah dihebohkan dengan serangan pemberontak. Serangan terjadi di tengah kekhawatiran ketidakamanan di Tiongkok, yang utusannya bertemu dengan pejabat tinggi di ibu kota Myanmar untuk melakukan pembicaraan mengenai stabilitas perbatasan setelah adanya tanda-tanda ketegangan yang jarang terjadi dalam hubungan kedua negara.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Lagi AS, Ini Dia Musuh Baru China di Kawasan Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular