Internasional

Jenderal Israel Respons Gencatan Senjata 4 Hari, Warning Ini

sef, CNBC Indonesia
24 November 2023 07:17
Yoav Gallant (Tangkapan Layar X/@Emanuel (Mannie) Fabian)
Foto: Yoav Gallant (Tangkapan Layar X/@Emanuel (Mannie) Fabian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memberi pernyataan terbaru soal gencatan senjata sementara selama empat hari antara negaranya dan Hamas. Peringatan terbaru justru diberikan panglima perang Israel itu.

Ia mengatakan meski gencatan senjata "hanya singkat". Perang akan dilanjutkan sesudahnya.

Ia bahkan menyebut serangan bakal berlangsung selama dua bulan. Pernyataan diutarakannya di depan pasukan unit operasi khusus angkatan laut Israel.

"Apa yang akan Anda lihat dalam beberapa hari mendatang adalah pembebasan sandera. Jeda ini akan singkat," katanya dikutip Times of Israel yang dimuat The Guardian dan Al-Jazeera, dalam update terbaru Jumat (24/11/2023).

"Pasukan diminta untuk mengorganisir, menyelidiki, memasok senjata, dan bersiap untuk melanjutkan, selama masa gencatan senjata," ujarnya di depan pasukan.

"Akan ada kelanjutan (perang), karena kita perlu menyelesaikan kemenangan dan menciptakan dorongan bagi kelompok sandera berikutnya, yang hanya akan kembali karena tekanan," tambahnya.

"Setidaknya diperkirakan akan terjadi pertempuran selama dua bulan lagi."

Hal sama juga dikatakan Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi kepada tentara, menurut pembaruan dari Pasukan Pertahanan Israel. Ia mengatakan serbuan akan terus ada melawan kelompok militan Palestina Hamas.

"Kami tidak akan mengakhiri perang," katanya.

"Kami terus melanjutkan perang sampai kemenangan, dan maju dan melanjutkan perang di wilayah lain di Hamas," tambahnya lagi.

Gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas seharusnya dimulai hari ini Jumat. Sebelumnya Israel disebut akan menghentikan serangan dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas.

Mediator keduanya, Qatar, mengatakan gencatan senjata sementara itu akan dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat. Ini diutarakan langsung juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari.

"Gencatan senjata empat hari akan dimulai pada pukul 7 pagi," muat Al-Jazeera mengutipnya.

"(Sebanyak) 13 tawanan yang ditahan oleh Hamas akan dibebaskan pada pukul 4 sore dengan peningkatan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza sesegera mungkin," tambahnya.

Ia menambahkan sandera Hamas yang berasal dari keluarga yang sama, akan dimasukkan ke dalam satu kelompok. Total sejumlah warga sipil yang dibebaskan disepakati berjumlah 50 orang dalam empat hari.

Warga Palestina yang ditahan Israel juga akan dibebaskan. Mereka adalah perempuan dan anak-anak.

Namun sayangnya tak dikatakan secara resmi berapa jumlah keseluruhan. Namun Al-Ansari mengatakan kesepakatan itu bersifat timbal balik.

"Jadi kami memperkirakan hal ini akan terjadi, Pembebasan juga akan terjadi di pihak Israel (terhadap tahanan Palestina)," katanya.

Al-Ansari juga mengatakan keterlibatan Palang Merah dalam pembebasan tawanan yang ditahan di Gaza. Tujuannya untuk keselamatan para sandera.

Gencatan seharusnya dimulai Kamis. Namun penundaan terjadi dengan sejumlah sumber Israel dan Mesir mengatakan belum ada data sandera dan kesepakatan belum ditanda-tangani Hamas.

Pernyataan Netanyahu

Kemarin, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu sebenarnya juga memberi respons baru di tengah tercapainya deal antara negaranya dan Hamas. Mengutip update CNBC International, dalam konferensi pers terbaru Netanyahu ia berjanji membawa pulang semua sandera dari Gaza namun menegaskan akan memberantas Hamas sampai keakarnya alias perang masih akan berlanjut.

"Warga Israel, saya ingin memperjelas: perang terus berlanjut," ujarnya.

"Perang terus berlanjut. Kami akan melanjutkannya sampai kami mencapai semua tujuan kami," katanya lagi.

Bombardir RS Indonesia

Sementara itu, Rumah sakit (RS) Indonesia Gaza dilaporkan dibombardir dahsyat lagi oleh Israel. Dalam update terbaru Al-Jazeera, Jumat sekitar pukul 05.00 pagi waktu RI, Israel melancarkan serangan terbaru ke RS di utara Gaza itu.

"Serangan baru terhadap RS Indonesia di Gaza utara," lapor media Qatar tersebut dalam live update-nya.

"Menargetkan pintu masuk utama rumah sakit, serta generator listrik di sana," tambahnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza juga membenarkan laporan. Ia mengatakan RS Indonesia mengalami "pengeboman dahsyat".

"Sebagian besar bangunan juga menjadi sasaran," kata al-Qudra.

Diketahui sekitar lebih dari 200 pasien, staf medis, dan pengungsi internal berada di rumah sakit di Beit Lahiya itu saat ini. RS Indonesia telah dikepung selama seminggu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daftar 120 Negara Sepakat Gencatan Senjata Israel-Hamas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular