Harga Gula Makin 'Gila', Ternyata Gara-Gara Ini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Rabu, 22/11/2023 21:30 WIB
Foto: Impor Gula Pasir Ditengah Lonjakan Harga. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gula di dalam negeri kian melambung tinggi, bahkan terus mencetak rekor harga tertinggi. Berdasarkan panel harga Badan Pangan, harga gula hari ini, Rabu (22/11/2023) terpantau berada di Rp16.890 per kg (data diakses pukul 15.40 WIB).


Ketua Umum Gabungan Produsen Gula Indonesia (Gapgindo) Syukur Iwantoro menyampaikan alasan kenapa harga gula terus melambung tinggi. Menurutnya, hal itu disebabkan oleh produksi dalam negeri yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, karena adanya dampak dari musim kering ekstrem.


Syukur memprediksi konsumsi gula di tahun ini ada kenaikan, terutama di perkotaan, karena adanya perubahan gaya hidup. Selain itu, di kuartal I-2024 ada perayaan keagamaan yang menurutnya juga bisa mendongkrak kebutuhan gula secara signifikan.



"Di kuartal pertama tahun depan ada event-event penting yang bisa mendongkrak kebutuhan gula secara signifikan, yaitu Natal di Desember, tahun baru di Januari, imlek dan pemilu di bulan Februari, puasa di bulan Maret, dan lebaran di bulan April," ujarnya kepada CNBC Indonesia.


Sementara itu Ketersediaan gula di pasar global, kata Syukur, belum Ada tanda-tanda perbaikan. Menurutnya, kalau ketersediaan tidak dikelola dengan baik, maka kenaikan harga gula akan sulit terkendali.


"Untuk mengantisipasinya, harus ada sinergi yang kuat antara produsen, baik swasta maupun BUMN, distributor dan pengecer, serta Pemerintah selaku pemegang kebijakan," tutur dia.


Menurut Syukur, pemerintah harus cepat dalam proses pemberian izin rekomendasi dan persetujuan impor kepada importir, untuk meminimalisir hambatan-hambatan distribusi dan transpotasi.


"Produsen yang mendapatkan izin impor juga harus Produsen yang mampu dan sanggup, serta mempunyai komitmen yang kuat untuk segera merealisasikan secara tepat waktu," ucapnya.


Sejalan dengan itu, lanjut Syukur, Pemerintah juga harus serius dan konsisten mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri gula berbasis tebu skala besar, yang mempunyai kapasitas giling diatas 10.000 ton tebu per hari, baik di Jawa maupun di luar jawa.


"Untuk berkembangnya industri gula besar tersebut, perlu adanya dukungan insentif riil dari pemerintah, yang bisa menggairahkan minat investor terjun di sektor ini. Sejauh ini insentif yang dijanjikan lebih banyak retorikanya daripada kenyataannya di lapangan," katanya.


(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:

Video: UMKM "Lawan" Produk Impor, Warga RI Wajib Cinta Produk Lokal