Pemerintah Dorong Jaringan Listrik Bersama Masuk UU EBT

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
21 November 2023 09:45
PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 1( UIP JBT 1 ) terus kebut pembangunan konstruksi pembangkit listrik dan jaringan transmisi di Regional Jawa Bagian Tengah (Jawa Barat, Jawa Tengah Dan Daerah Istimewa Yogyakarta). 

Salah satunya ditunjukkan dengan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW yang saat ini sudah mencapai 73,18 %. 

Terletak di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. PLTA Jatigede telah berhasil menyelesaikan pekerjaan Top Heading Excavation (penggalian saluran air di headrace tunnel) sepanjang 2.218,73 m telah berhasil tembus pada oktober 2019. Hal ini merupakan salah satu miles stone penting dalam progres pengerjaan PLTA. 

PLN UIP JBT I terus berupaya semaksimal mungkin menyelesaikan proyek pembangkit listrik, khususnya pembangunan PLTA sebagai upaya peningkatan bauran energi baru terbarukan. PLTA Jatigede 2 x 55 MW akan jadi produk pertama dari PLN UIP JBT I yang ditargetkan selesai pada tahun 2020 dan dapat mendukung upaya pemerintah mencapai rasio elekstrifikasi 100% pada tahun 2020.

Headrace Tunnel berfungsi sebagai terowongan penghubung penampungan air dengan penstock, juga terhubung dengan power station. Lewat terowongan ini, air tampungan waduk Jatigede mengalir menuju penstock dan seterusnya memutar turbin pembangkit listrik. 

Target penyelesaian pekerjaan dalam waktu dekat untuk PLTA Jatigede yakni pelapisan dinding terowongan menggunakan beton. 

Sejak pembangunannya, hingga 2019, PLTA Jatigede berhasil menyerap tenaga kerja hingga 980 orang, dan jumlah ini akan terus bertambah seiring makin banyaknya pekerjaan dan target selesai. 

Diharapkan nantinya PLTA jatigede mampu meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan energi listrik di daerah Jawa Barat dan sekitarnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede 2 x 55 MW (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mendorong masuknya skema transmisi dan/atau distribusi listrik (Power Wheeling) ke dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET) yang saat ini masih dalam tahap pembahasan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah mendorong pemanfaatan EBET yang nantinya didistribusikan dengan kerja sama jaringan atau open access yang juga menjadi salah satu rumusan pada ketentuan pemenuhan pasokan EBET.

Untuk bisa menjalankan kerja sama tersebut diperlukan adanya skema Power Wheeling. "Istilahnya (Inggris) power wheeling, tapi kita mungkin bisa pakai bahasa distribusi dan transmisi," kata dia dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Dia menambahkan, untuk bisa menjalankan skema power wheeling diharuskan adanya open access penyaluran listrik dari sumber EBET. Nantinya, pelaksanaan power wheeling akan dikenakan biaya yang diatur oleh pemerintah.

Namun begitu, skema power wheeling, ditegaskan Arifin, harus menjaga dan memperhatikan keandalan sistem kelistrikan, hingga kualitas pelayanan pelanggan. "Termasuk juga keekonomian dari pemegang izin usaha transmisi dan distribusi tenaga listrik," tambahnya.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (Sekjen DEN), Djoko Siswanto mengusulkan skema Power Wheeling bisa dimasukkan dalam RUU EBET namun dengan kata-kata 'dapat' yakni dapat dilakukan tergantung kebutuhan yang saling menguntungkan.

"Begitu once saling menguntungkan ya sudah bisa digunakan, jadi ada swasta membangun (pembangkit EBET) kan boleh juga, jaringan belum ada bisa dimanfaatkan dan PLN dapat benfit di situ, ada toll fee-nya," saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Dia menilai PT PLN (Persero) bisa diuntungkan dengan adanya skema Power Wheeling ini. "Tergantung bentuknya bisa juga kerja sama antara PLN dan perusahaan swasta itu, jadi PLN bisa chip ini disitu jadi saling menguntungkan prinsipnya," tambah dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Bangun Jaringan Listrik Raksasa, Ini yang Biayai..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular