Internasional

"Dewa Perang" Amerika Sambangi Prabowo, Ini yang Dibahas

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia

17 November 2023 21:10

Foto: Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto beserta Menhan se-ASEAN menggelar pertemuan dengan Menhan Amerika Serikat, Llyod J. Austin III di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (15/11/2023). (Dok. Tim Media Prabowo Subianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin bertemu dengan Menhan RI, Prabowo Subianto, di Jakarta, Kamis. Keduanya bertemu di sela-sela Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM)-Plus yang ke-10.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan atau Defense Cooperation Arrangement (DCA). Pengaturan Kerja Sama Pertahanan ini membuka peluang baru bagi kerja sama tingkat lanjut yang akan dijajaki antara AS dan Indonesia.

Baca:

Media Asing Sorot Pilpres RI, Bukan Capres Tapi...

Kedua menteri merayakan peningkatan hubungan bilateral yang baru saja diumumkan oleh Presiden Biden dan Presiden Joko Widodo menjadi Kemitraan Strategis Komprehensif serta membahas cara untuk memperluas peluang pelatihan, meningkatkan pertukaran pendidikan, dan meningkatkan kesadaran ranah maritim.

"Menteri Prabowo dan saya baru saja menandatangani Pengaturan Kerja Sama Pertahanan yang bersejarah di sela-sela ADMM-Plus di sini di Jakarta," kata Menteri Austin dalam rilis resmi Kedutaan Besar AS yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (17/11/2023).

Baca:

Awas Perang Israel Meluas, Netanyahu Serang Sekutu Putin

"Hubungan pertahanan yang semakin mendalam antara AS dan Indonesia merupakan inti dari Kemitraan Strategis Komprehensif yang baru ditingkatkan."

Menhan Austin mengatakan kepada wartawan bahwa penandatanganan tersebut merupakan kelanjutan dari latihan bersama terbesar yang pernah ada di Indonesia, Super Garuda Shield pada bulan September.

"(Dalam) latihan itu, terdapat 7 negara peserta dengan 11 negara pengamat," tambahnya.

Sementara itu, untuk gelaran ADMM-Plus, Menhan Austin menegaskan komitmen AS terhadap sentralitas ASEAN sebagai pilar utama dalam upaya Amerika Serikat untuk menjaga kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, dan menguraikan bagaimana kerja sama keamanan AS dengan para mitranya di ASEAN berkontribusi terhadap kawasan yang lebih stabil dan sejahtera.

"Kami juga membahas dukungan AS terhadap visi regional bersama dan memaparkan tantangan terhadap visi tersebut, termasuk aktivitas koersif China di Laut China Selatan, krisis yang sedang berlangsung di Myanmar, aktivitas proliferasi Korea Utara yang mengganggu stabilitas, serta konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan Timur Tengah," paparnya lagi.