
Impor Gandum Mulai Lancar, RI Pasok dari Rusia Sampai Kanada

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo berulang kali mengungkapkan pasokan gandum dunia saat ini seret karena terhentinya ekspor dari Rusia dan Ukraina, menyebabkan harga komoditas itu masih tinggi. Peperangan di antara kedua negara itu menurut Jokowi membuat 207 juta ton ekspor gandum mandek.
"Tahun lalu saya bertemu Presiden Ukraina Zelenski saya bicara 2,5 jam beliau sampaikan gandum di Ukraina 77 juta ton berhenti. Saya pindah bertemu Presiden Putin selama 3 jam cerita lagi 130 juta ton berhenti di Rusia, artinya 2 negara saja 207 juta ton pangan berhenti di sana," kata Jokowi saat memberi arahan ke penjabat Kepala Daerah di Istana Negara, Jakarta, dikutip Kamis (16/11/2023).
"Akhirnya harga gandum naik tinggi sekali, akhirnya banyak negara yang tidak menjangkau harganya, kelaparan, kurang makan, termasuk di Eropa," ungkapnya.
Kendati begitu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia masih mampu meningkatkan jumlah impor gandum pada periode Januari-Oktober 2023 dibandingkan periode Januari-Oktober 2022. Bahkan, peningkatan drastis terjadi dari sejumlah negara asal impor.
Pada periode itu, impor komoditas gandum dan meslin sebanyak 8,57 juta ton, naik hingga 8,64% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 7,88 juta ton.
Negara asal impor gandum Indonesia pada periode Januari-Oktober 2023 terbesar dari Australia yang mencapai 3,82 juta ton, atau naik 12,55% dari total Januari-Oktober 2022 sebanyak 3,39 juta ton.
Diikuti Kanada di posisi kedua sebanyak 2,01 juta ton atau naik 95,99% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 1,02 juta ton. Lalu, dari Bulgaria sebanyak 456,75 ribu ton atau naik 172,61%, dan Amerika Serikat sebanyak 326,06 ribu ton dengan kenaikan sebanyak 13.92%.
Impor gandum dan meslin pada periode Januari-Oktober 2023 pun ada yang berasal dari Rusia sebanyak 491,38 ribu ton, dari yang sebelumnya pada periode Januari-Oktober 2022 tidak ada impor sama sekali dari negara itu untuk komoditas tersebut.
Porsi untuk negara lain, selain lima negara terbesar pemasok gandum ke Indonesia itu menyumbang volume impor seberat 1,45 juta ton pada Januari-Oktober 2023, atau turun 51,51% dari periode yang sama tahun lalu seberat 3 juta ton.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Beras, BPS Ungkap Impor Pangan Ini Ikut Naik