Harga Gula Kian Melambung, Impornya Merosot!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
16 November 2023 12:10
Pedagang menimbang dan mengemas gula pasir di Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Harga gula pasir di Pasar Rumput rata-rata dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pedagang menimbang dan mengemas gula pasir di Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (9/6/2023). Harga gula pasir di Pasar Rumput rata-rata dijual dengan harga Rp15 ribu per kilogram. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga gula kian melambung di tanah air, bahkan terus menerus mencetak rekor harga tertinggi. Di tengah kinerja produksi gula yang merosot akibat efek fenomena El-Nino atau cuaca kering berkepanjangan, pasokan dari impor pun menurun.

Berdasarkan Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 16 November 2023, harga gula konsumsi kini telah menembus Rp 16.640/kg, naik Rp 200 dari harga hari sebelumnya Rp 16.430/kg. Pada 9 November 2023 lalu, harga gula masih berada di level Rp 16.150/kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, untuk impor gula pada periode Januari-Oktober 2023 sebanyak 4,08 juta ton atau turun 22% dari jumlah impor pada Januari-Oktober 2022 sebanyak 5,23 juta ton. Sedangkan per Oktober 2023 sendiri 369,57 ribu ton, naik 39,58% dari Oktober 2022 sebanyak 264,78 ribu ton.

Pada periode Januari-Oktober 2023, impor gula Indonesia dari Brazil seberat 819,26 ribu ton, turun 0,23% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 821,16 ribu ton. Lalu, dari Australia 662,8 ribu ton atau naik 29,82% dari sebelumnya 510,55 ribu ton, dan dari Thailand sebanyak 2,28 juta ton, turun 2,59% dari sebelumnya 2,34 juta ton.

Negara selanjutnya yang menjadi asal negara utama impor gula Indonesia periode Januari-Oktober 2023, yakni Malaysia sebanyak 5,07 ribu ton atau naik hingga 253,7 juta persen dari sebelumnya hanya 2 kg, Korea Selatan 4,99 ribu ton, naik 8,33% dari sebelumnya 4,60 ribu ton, dan negara lainnya 309,72 ribu ton atau turun 80,11% dari sebelumnya 1,55 juta ton.

Turunnya realisasi impor gula ini menurut Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menjadi salah satu penyebab terus tingginya harga gula saat ini. Realisasi impor gula yang dilakukan oleh para stakeholder, baik BUMN pangan maupun pihak swasta lambat, sehingga mempengaruhi pasokan.

Menurut Arief, importir pemegang kuota impor gula seharusnya segera mengeksekusi sisa kuota impor yang dimilikinya, meskipun saat ini gejolak harga gula internasional sedang tinggi dan ditambah nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah.

"Sekarang harga gula tinggi, tanyanya ke Badan Pangan. Harusnya itu kenapa kemarin gak importasi? kan sudah ada izin impornya," kata Arief saat ditemui di kompleks DPR RI, Rabu (8/11/2023).

Dari sisi produksi dalam negeri, Bapanas juga telah memangkas estimasi untuk tahun ini sebanyak 300.000-400.000 ton, dari semula perkiraan produksi gula tahun ini diprediksi mencapai 2,6 juta ton.

"Akibat El Nino diperkirakan terjadi potensi penurunan produksi dari estimasi awal 2,6 juta ton menjadi sekitar 2,2 - 2,3 juta ton," kata Deputi bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa dalam keterangan resmi, Kamis (9/11/2023).

Hal itu, menjadi salah satu pertimbangan Bapanas kemudian meminta peritel modern menaikkan harga eceran gula konsumsi sebesar Rp1.500. Keputusan menaikkan harga eceran di ritel modern itu disebut sebagai hasil rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga pada tanggal 31 Oktober 2023 lalu.

"Sementara realisasi impor gula kristal mentah (GKM/ raw sugar) baru sebesar 180.000 ton atau sekitar 22,61% dan gula kristal putih (GKP) sebesar 126.941 ton atau 58,82%," tuturnya.

"Realisasi impor yang masih minim juga disebabkan beberapa perusahaan yang memiliki kuota impor GKM masih belum ada realisasi (0,00%). Hal ini antara lain karena tingginya harga gula internasional sehingga tidak menjangkau untuk penjualan sesuai harga acuan penjualan tingkat konsumen di dalam negeri," ungkap Ketut.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Importir Gula Terbesar di Dunia, Bahaya Ini Mengintai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular