Internasional

Situasi Terkini Gaza, Israel Serbu Rumah Sakit Al-Shifa

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 November 2023 12:40
Tentara Israel saat operasi darat melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza, Senin (13/11/2023). (Israel Defense Forces/Handout via REUTERS)
Foto: Tentara Israel saat operasi darat melawan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza, Senin (13/11/2023). (Israel Defense Forces/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Israel mengatakan pihaknya melakukan serangan terhadap Hamas di rumah sakit Al-Shifa pada Rabu (15/11/2023) pagi. Mereka menyebutnya sebagai "operasi tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu" di kompleks medis tersebut.

"Berdasarkan informasi intelijen dan kebutuhan operasional, pasukan IDF melakukan operasi yang tepat dan tepat sasaran terhadap Hamas di area tertentu di rumah sakit Shifa," kata Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian.

Militer meminta pasukan Hamas untuk menyerah, menambahkan "Pasukan IDF mencakup tim medis dan penutur bahasa Arab, yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempersiapkan diri menghadapi lingkungan yang kompleks dan sensitif ini, dengan tujuan agar tidak ada kerugian yang ditimbulkan pada warga sipil."

Juru bicara militer Israel Letkol Peter Lerner mengatakan kepada CNN bahwa rumah sakit dan kompleks tersebut bagi Hamas adalah "pusat operasi mereka, bahkan mungkin jantung yang berdetak dan bahkan mungkin pusat gravitasi".

Israel mengeklaim Hamas memiliki pusat komando di bawah al-Shifa dan menggunakan rumah sakit dan terowongan di bawahnya untuk menyembunyikan operasi militer dan menyandera. Hamas sendiri membantah klaim tersebut.

Pasukan Israel sendiri telah melancarkan pertempuran jalanan yang sengit melawan pejuang Hamas selama 10 hari terakhir sebelum maju ke pusat Kota Gaza dan mengelilingi Al-Shifa.

Serangan Berdarah

Kurang dari satu jam sebelumnya, sekitar pukul 01.00 waktu setempat, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Israel telah mengatakan kepada para pejabat di wilayah tersebut bahwa mereka akan menyerbu kompleks rumah sakit dalam beberapa menit.

Munir al-Bursh, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan pasukan Israel telah menyerbu sisi barat lokasi yang luas tersebut. "Ada ledakan besar dan debu masuk ke area tempat kami berada. Kami yakin ledakan terjadi di dalam rumah sakit," kata Bursh, seperti dikutip Al Jazeera.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikutip oleh kantor berita Palestina Shebab mengatakan bahwa "puluhan tentara" telah memasuki gedung unit gawat darurat Al-Shifa, dan tank-tank telah memasuki kompleks tersebut.

Beberapa jam kemudian, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qidra mengatakan kepada Al Jazeera tentara Israel berada di ruang bawah tanah, dan menggeledah ruang bawah tanah.

Seorang saksi di dalam Al-Shifa mengatakan kepada BBC bahwa tentara telah memasuki kompleks tersebut dan "menembakkan bom asap yang menyebabkan orang mati lemas". Khader Al-Zaanoun mengatakan kepada Abu Alouf: "Saya melihat tentara memasuki departemen bedah khusus."

Hamas sendiri mengatakan pada Rabu bahwa Amerika Serikat (AS) telah memberikan "lampu hijau" bagi Israel untuk menyerang rumah sakit tersebut. Kelompok tersebut mengatakan pihaknya menganggap Israel dan Presiden AS Joe Biden bertanggung jawab penuh atas operasi tersebut.

Nasib al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, telah menjadi fokus kekhawatiran internasional karena kondisi fasilitas tersebut memburuk dalam beberapa hari terakhir dengan adanya seruan global untuk gencatan senjata kemanusiaan setelah lima minggu serangan Israel di Gaza.

Terdapat antara 600 hingga 650 pasien rawat inap di al-Shifa, serta 200 hingga 500 petugas kesehatan, dan sekitar 1.500 pengungsi yang mencari perlindungan di sana, menurut informasi yang dibagikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Update Perang Gaza: Jumlah Korban-Israel Acak-Acak Tepi Barat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular